FK-KMK UGM Perkuat Wellness Tourism Lewat Webinar Penanganan Cedera dan Diseminasi Ilmiah

FK-KMK UGM. Dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Webinar Penanganan Cedera pada Wisata Kebugaran dan Diseminasi Ilmiah Magister Ilmu Biomedik pada Rabu (10/9/2025). Acara ini dilaksanakan secara daring dan diikuti lebih dari 160 peserta yang terdiri atas akademisi, praktisi kesehatan, mahasiswa, serta komunitas olahraga. Kegiatan tersebut menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran Yogyakarta sebagai pusat wisata kebugaran atau wellness tourism di Indonesia.

Salah satu pemateri utama, Dr.rer.nat. apt. Arko Jatmiko Wicaksono, M.Sc., dosen Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM, menekankan pentingnya penggunaan obat secara tepat dalam menunjang aktivitas kebugaran, terutama bagi atlet profesional. Menurutnya, pemilihan obat tidak boleh dilakukan sembarangan, melainkan harus berdasarkan diagnosis medis, legalitas, serta mematuhi regulasi Badan Anti Doping Dunia (WADA). Ia menegaskan bahwa peran farmakolog sangat penting dalam memastikan keamanan penggunaan obat sekaligus mendukung kepatuhan terhadap standar anti-doping. Perspektif ini menunjukkan bahwa aspek farmakologi memiliki peranan vital dalam pengembangan konsep smart wellness tourism yang berkelanjutan.

Selain itu, webinar juga menghadirkan apt. Firda Ridhayani, M.Clin.Pharm., staf pengajar FK-KMK UGM, yang bertindak sebagai moderator. Dengan kepiawaiannya, Firda mengarahkan diskusi sehingga peserta memperoleh gambaran utuh tentang keterkaitan antara olahraga, gizi, farmakologi, serta manajemen cedera. Interaksi yang terjalin membuat jalannya kegiatan semakin dinamis dan memberikan manfaat komprehensif bagi seluruh peserta.

Kegiatan ini turut memberi ruang bagi mahasiswa Magister Ilmu Biomedik (MIB) FK-KMK UGM untuk menyampaikan diseminasi ilmiah, yang memperkuat aspek akademis sekaligus menegaskan kontribusi perguruan tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dukungan kolaboratif dari Pusat Kedokteran Herbal dan PPKORI DIY menambah nilai strategis, menunjukkan sinergi lintas sektor yang sangat relevan dalam penguatan hubungan antara dunia kesehatan dan pariwisata.

Inisiatif ini sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dengan mendorong edukasi pencegahan cedera olahraga, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui diseminasi ilmu pengetahuan kepada masyarakat, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan pemanfaatan teknologi dalam pengembangan platform pengecekan produk doping, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan yang tampak dari kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan komunitas olahraga. (Kontributor: Sudi Indra Jaya).