FK-KMK UGM. Pusat Kajian Kesehatan Anak–Pediatric Research Office (PKKA-PRO) FK-KMK UGM menyelenggarakan kegiatan peninjauan lokasi sampling dan kapasitas laboratorium dalam rangka pengembangan Studi Wastewater Surveillance (WS) di Provinsi Bali. Kegiatan ini dilaksanakan pada 16–17 Desember 2025 di Bali, melibatkan UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa Provinsi Bali serta UPTD Pengelolaan Air Limbah (PAL) Provinsi Bali, dengan tujuan memperkuat sistem surveilans kesehatan berbasis lingkungan sebagai upaya deteksi dini penyakit menular di masyarakat.
Wastewater surveillance merupakan pendekatan inovatif yang mendeteksi fragmen virus atau bakteri dari air limbah sehingga mampu merefleksikan transmisi penyakit di tingkat komunitas, termasuk dari individu tanpa gejala. Metode ini telah digunakan di Indonesia sejak tahun 2004 untuk surveilans polio dan berkembang pesat pada masa pandemi COVID-19. Penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh PKKA-PRO FK-KMK UGM menunjukkan bahwa WS mampu memberikan sinyal peringatan dini peningkatan kasus SARS-CoV-2 lebih cepat dibandingkan surveilans klinis, sehingga berpotensi besar dalam pencegahan dan pengendalian wabah penyakit menular.
Pada Selasa, 16 Desember 2025, tim PKKA-PRO FK-KMK UGM melakukan audiensi, pemaparan rencana penelitian, serta peninjauan kapasitas laboratorium di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Kerthi Bali Sadhajiwa. Hasil diskusi menunjukkan bahwa laboratorium tersebut telah memiliki peralatan dasar yang memadai untuk mendukung kegiatan WS, seperti real-time PCR, biosafety cabinet, serta fasilitas penyimpanan sampel. Kegiatan ini juga menjadi sarana transfer pengetahuan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia laboratorium daerah melalui pembelajaran berbasis riset dan penguatan keterampilan teknis.
Pada hari yang sama, kegiatan dilanjutkan ke UPTD Pengelolaan Air Limbah Provinsi Bali untuk membahas potensi kerja sama sekaligus meninjau fasilitas laboratorium dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Suwung. Pihak UPTD PAL Provinsi Bali menyampaikan kesiapan mendukung penelitian WS, mengingat pengalaman mereka dalam berbagai studi surveilans air limbah sebelumnya. Ketersediaan infrastruktur IPAL, peralatan sampling, serta pengalaman teknis menjadi fondasi penting dalam pengembangan sistem WS yang berkelanjutan.
Selanjutnya, pada Rabu, 17 Desember 2025, tim melakukan survei lapangan ke jaringan pipa air limbah IPAL Suwung yang meliputi Stasiun Pompa Kuta, IPAL Suwung, Manhole Denpasar, dan Stasiun Pompa Sanur. Hasil peninjauan menunjukkan sebagian besar lokasi memenuhi kriteria sebagai titik sampling WS, meskipun terdapat tantangan aspek keselamatan petugas di beberapa titik yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Kegiatan peninjauan ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas institusi antara perguruan tinggi, laboratorium kesehatan daerah, dan pengelola air limbah dalam memperkuat sistem surveilans kesehatan masyarakat. Sinergi yang terbangun diharapkan mampu mendukung pengembangan wastewater surveillance sebagai instrumen strategis dalam deteksi dini penyakit menular dan penguatan kebijakan kesehatan berbasis bukti di Provinsi Bali.
Selain itu, kegiatan tersebut berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu SDG 3: Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan melalui penguatan sistem peringatan dini dan pencegahan penyakit menular berbasis lingkungan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui transfer pengetahuan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta pembelajaran berbasis riset di laboratorium kesehatan daerah, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pemanfaatan dan penguatan infrastruktur pengolahan air limbah serta inovasi metode surveilans kesehatan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi berkelanjutan antara institusi akademik, pemerintah daerah, dan pengelola infrastruktur publik. (Kontributor: Dhimas Sholikhul Huda).



