FK-KMK UGM. Divisi Manajemen Bencana Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Hospital Disaster Plan (HDP) Tahun 2025 sebagai upaya penguatan kapasitas rumah sakit dalam menghadapi krisis kesehatan dan bencana. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan rumah sakit mitra dari berbagai provinsi yang selama ini menjadi jejaring pembinaan FK-KMK UGM dalam pengembangan manajemen bencana kesehatan. Bimtek dilaksanakan selama tiga hari, pada 3–5 Desember 2025, dengan pendekatan pembelajaran yang memadukan pemaparan konseptual dan praktik langsung penyusunan dokumen HDP.
Kegiatan dibuka oleh dr. Hendro Wartatmo, Sp.B(K)BD, yang menyampaikan pengantar mengenai manajemen bencana di bidang kesehatan dan urgensi Hospital Disaster Plan. Dalam paparannya, dr. Hendro menegaskan bahwa tantangan terbesar dalam respon bencana bukan terletak pada keterbatasan sumber daya, melainkan pada lemahnya koordinasi dan kontrol. Ia menekankan pentingnya penerapan sistem command and control serta pendekatan cluster agar seluruh unsur rumah sakit, baik medis maupun non-medis, dapat bergerak secara terkoordinasi di bawah satu sistem komando yang jelas.
Materi selanjutnya disampaikan oleh dr. Bella Donna, M.Kes, yang membahas akreditasi rumah sakit dan strategi penyusunan HDP. Ia menjelaskan bahwa HDP menjadi salah satu indikator penting dalam standar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan pada akreditasi rumah sakit. Keberlanjutan layanan, menurutnya, harus ditopang oleh empat aspek utama, yaitu sumber daya manusia, sarana dan prasarana, struktur bangunan, serta sistem manajemen yang tangguh. Bella juga menyoroti pentingnya surge capacity agar rumah sakit mampu merespons lonjakan kebutuhan pelayanan saat bencana.
Aspek teknis analisis risiko dipaparkan oleh Happy R. Pangaribuan, MPH, melalui pembahasan Hazard Vulnerability Analysis dan Hospital Safety Index. Peserta diajak memetakan potensi ancaman dan kerentanan di masing-masing rumah sakit sebagai dasar penyusunan rencana kontinjensi dan SOP bencana. Pada sesi pengorganisasian, peserta dikenalkan dengan Incident Command System sebagai kerangka koordinasi yang sederhana dan fleksibel, dilengkapi dengan pembahasan pentingnya SOP bencana yang realistis dan teruji sebagaimana disampaikan oleh dr. R. Wahyu Kartiko Tomo, Sp.B., Subsp.Onk(K).
Rangkaian materi ditutup dengan pembahasan identifikasi fasilitas dan manajemen logistik rumah sakit saat krisis. Penekanan diberikan pada kesiapan rantai pasok dan dukungan administrasi sebagai faktor penentu keberhasilan respon medis dalam situasi darurat. Melalui Bimtek ini, peserta berhasil menyusun draf awal Hospital Disaster Plan yang mencakup struktur komando, rencana komunikasi, standar prosedur operasional, serta skenario risiko prioritas di masing-masing rumah sakit. Kegiatan ini menegaskan komitmen PKMK FK-KMK UGM dalam memperkuat ketahanan sistem kesehatan daerah melalui pendampingan akademik.
Kegiatan Bimtek Penyusunan Hospital Disaster Plan turut berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs, antara lain SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui penguatan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dalam melindungi pasien dan tenaga kesehatan, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pengembangan sistem dan infrastruktur rumah sakit yang tangguh terhadap bencana, SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan melalui peningkatan kapasitas layanan kesehatan dalam situasi krisis, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, rumah sakit, dan jejaring pemangku kepentingan dalam manajemen bencana kesehatan. (Kontributor: Vina Yulia Anhar, SKM, MPH).



