FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan diskusi kolaboratif yang melibatkan perwakilan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM, Cochrane Indonesia, Cochrane Malaysia, Cochrane Australia, serta Pusat Kajian Epidemiologi Klinis dan Biostatistik (CEBU) FK-KMK UGM pada Jumat, 12 April 2025. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Tahir Sayap Utara Lantai 2, Yogyakarta, dan bertujuan untuk memperkuat kapasitas akademik dan teknis dalam pengembangan judul review sebagai bagian dari upaya penguatan riset berbasis bukti (evidence-based research).
Diskusi yang berlangsung intensif ini mencakup pembahasan sejumlah judul review potensial yang dapat dikembangkan, termasuk topik penting terkait leukemia dan mamografi. Selain membahas topik review, forum ini juga menekankan aspek teknis seperti prosedur pengunduhan dan pengisian formulir review title, yang menjadi langkah awal dalam penyusunan systematic review Cochrane. Pertemuan ini menjadi platform strategis untuk berbagi pengalaman, saling memberi masukan, serta memperkuat kerja sama antar institusi, sekaligus mendorong kontribusi Indonesia dalam produksi bukti ilmiah yang dapat dijadikan referensi global.
Kegiatan lintas institusi dan negara ini memiliki relevansi yang kuat terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Secara khusus, kegiatan ini mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera yakni memastikan kehidupan sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui peningkatan kapasitas riset yang berfokus pada kesehatan masyarakat, SDG 4: Pendidikan Berkualitas.
Selain itu, forum ini juga memperkuat SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dengan memfasilitasi kolaborasi internasional yang strategis dalam pengembangan bukti ilmiah yang dapat diterapkan untuk pengambilan kebijakan kesehatan dan praktik klinis yang lebih baik.
Diskusi kolaboratif antara FK-KMK UGM dan mitra internasional membuktikan komitmen institusi dalam memperkuat riset berbasis bukti di Indonesia. Melalui kegiatan ini, para akademisi dan peneliti muda dapat mengembangkan keterampilan teknis dalam penyusunan systematic review, meningkatkan kolaborasi lintas institusi, serta berkontribusi pada pengembangan kebijakan dan praktik klinis yang berdampak nyata bagi kesehatan masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional. (Kontributor: Tim CEBU).




