FK-KMK UGM Perkuat Kapasitas Kader Kesehatan Melalui Pelatihan Komunikasi Efektif di Mulyodadi

FK-KMK UGM. Center for Health Behavior and Promotion (CHBP) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan Pelatihan Komunikasi Hasil dan Komunikasi Efektif bagi kader kesehatan di Kalurahan Mulyodadi, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 20 Agustus 2025 di Aula Kalurahan Mulyodadi dan diikuti oleh 42 kader kesehatan dari 14 padukuhan. Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian program pengabdian masyarakat bertajuk “Optimalisasi Peran Kader dalam Deteksi Dini sebagai Upaya Menurunkan Risiko Penyakit Tidak Menular”.

Acara menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Prof. Dra. R.A. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. dan dr. Bagas Suryo Bintoro, yang memberikan materi secara interaktif sesuai dengan kebutuhan kader di lapangan. Dalam paparannya, Prof. Yayi menekankan bahwa keberhasilan kader dalam mendampingi masyarakat sangat ditentukan oleh kemampuan komunikasi. Ia menegaskan bahwa kader perlu menyampaikan pesan kesehatan dengan bahasa sederhana, menyesuaikan gaya komunikasi dengan kelompok usia dan latar belakang yang berbeda, serta menumbuhkan empati melalui sikap mendengarkan aktif, intonasi suara, dan bahasa tubuh yang ramah.

Sementara itu, dr. Bagas memfokuskan pembahasan pada cara menyampaikan hasil pengukuran kesehatan, seperti tekanan darah, kadar gula darah, maupun indeks massa tubuh. Menurutnya, kader tidak hanya bertugas menyampaikan angka hasil pemeriksaan, tetapi juga menjelaskan arti dari angka tersebut, memberi penjelasan tentang risiko kesehatan yang mungkin timbul, serta memberikan saran langkah pencegahan yang dapat dilakukan segera. Ia menekankan pentingnya penggunaan bahasa yang positif dan mudah dipahami, disertai contoh sederhana tentang perilaku hidup sehat, sehingga masyarakat dapat termotivasi untuk melakukan perubahan.

Untuk memperkuat pemahaman, para peserta dilibatkan dalam sesi role play. Melalui simulasi ini, kader berlatih menyampaikan hasil pemeriksaan kesehatan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat dengan metode komunikasi yang baru dipelajari. Narasumber maupun sesama peserta kemudian memberikan umpan balik, sehingga para kader dapat memperbaiki cara penyampaian dan meningkatkan keterampilan komunikasinya. Suasana pelatihan berlangsung interaktif, dengan antusiasme peserta yang aktif berdiskusi, bertanya, dan mencoba berbagai teknik komunikasi.

Kegiatan ini selaras dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera tercermin melalui penguatan peran kader dalam pencegahan penyakit tidak menular. SDG 4: Pendidikan Berkualitas diwujudkan melalui pembekalan keterampilan komunikasi praktis yang relevan. SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan juga terlihat dengan adanya kolaborasi antara akademisi, pemerintah kalurahan, dan masyarakat dalam mendukung kesehatan bersama.

Pelatihan yang diinisiasi CHBP FK-KMK UGM ini tidak hanya memperkuat kapasitas kader kesehatan, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendorong deteksi dini dan pencegahan penyakit tidak menular. Dengan keterampilan komunikasi yang lebih baik, para kader diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, sekaligus memperkuat peran mereka sebagai garda terdepan dalam membangun masyarakat Mulyodadi yang lebih sehat dan sejahtera. (Kontributor: Alfiyah, Nia Lestari Muqarohmah).