FK-KMK UGM Perkuat Ekosistem Data Kesehatan melalui Workshop Pengembangan Big Data AHS Tahap 2

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada melalui Sistem Kesehatan Akademik UGM menyelenggarakan Workshop Pengembangan Big Data AHS Tahap 2 dengan fokus pada ekspansi dataset klaim Jaminan Kesehatan Nasional dan pemutakhiran dashboard sebagai bagian dari penguatan ekosistem data kesehatan terintegrasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 8 Desember 2025 dengan melibatkan rumah sakit jejaring AHS UGM, bertujuan memperluas cakupan data, meningkatkan kapasitas teknis pengelolaan data, serta mendukung riset dan pengambilan keputusan strategis berbasis bukti di sektor kesehatan.

Workshop tahap kedua ini merupakan kelanjutan dari sesi sebelumnya yang telah dilaksanakan pada 31 Oktober 2025, sekaligus melanjutkan capaian fase awal pengembangan Big Data AHS pada periode 2022–2023. Pada fase awal tersebut, AHS berhasil mengompilasi sekitar 1,6 juta record data klaim JKN yang bersumber dari RSUP Dr. Sardjito dan RS Akademik UGM. Memasuki tahun 2025, cakupan data diperluas hingga tahun 2024 dengan melibatkan enam rumah sakit jejaring, yakni RS Akademik UGM, RSUP Dr. Sardjito, RSUD Wates, RSUD Sleman, RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, dan RSUD Banyumas, sehingga memperkaya variasi sumber data dan potensi analisis lintas wilayah.

Rangkaian pengembangan Big Data AHS dilaksanakan melalui dua workshop utama. Workshop pertama pada 4 Juni 2025 memberikan pembekalan mengenai struktur data klaim JKN, teknik ekstraksi data, serta prinsip anonimisasi untuk menjaga kerahasiaan informasi pasien. Workshop kedua pada 31 Oktober 2025 memfokuskan pada penggunaan perangkat transformasi data serta prosedur unggah dataset ke server Big Data AHS sebagai pusat integrasi data.

Kegiatan dibuka oleh Dr. dr. Muhammad Nurhadi Rahman, Sp.OG, Subsp. Urogin-RE selaku Asisten Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian kepada Masyarakat FK-KMK UGM. Ia menegaskan bahwa integrasi data kesehatan lintas rumah sakit merupakan langkah strategis untuk membangun layanan kesehatan yang tangguh, adaptif, dan berbasis bukti ilmiah. Menurutnya, pengelolaan data yang sistematis akan berdampak langsung pada peningkatan mutu pelayanan dan perencanaan kebijakan kesehatan.

Sesi teknis dipandu oleh Anis Fuad, S.Ked., DEA bersama narasumber dr. Ahmad Watsiq Maula, MPH, serta fasilitator dr. Fadhilah K. Larasati dan Sensa Gudya Syauma Syahra, S.Kom., M.Cs. Para peserta mendapatkan pelatihan menyeluruh mulai dari proses ekstraksi, anonimisasi, transformasi, hingga pengunggahan dataset klaim JKN. Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan dashboard interaktif terbaru yang memungkinkan eksplorasi visual data dari seluruh rumah sakit jejaring secara lebih dinamis dan informatif.

Setelah rangkaian workshop, masing-masing rumah sakit melanjutkan proses finalisasi dan unggah data secara mandiri sepanjang November 2025. Data yang terkumpul akan digunakan untuk memperbarui dashboard Big Data AHS Fase 2 yang direncanakan diluncurkan pada waktu berikutnya sebagai penanda perluasan dataset dan penguatan kolaborasi antarrumah sakit.

Kegiatan tersebut sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs, khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui pemanfaatan data kesehatan untuk peningkatan mutu layanan, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pengembangan sistem big data dan dashboard digital yang andal, SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh melalui tata kelola data yang transparan dan bertanggung jawab, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi lintas rumah sakit dan institusi dalam penguatan ekosistem data kesehatan nasional. (Kontributor: Resha Ayu).