FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM mengadakan agenda Pelatihan Penerapan Kantin Sehat Sekolah dengan tema “Mengenal Makanan Ultra Proses dan Pemilihan Makanan Berbasis Sistem Rambu” pada pada Selasa (22/10) di Ruang Teater Lantai 2 Perpustakaan FK-KMK UGM.
Agenda tersebut merupakan bagian dari Program Terintegrasi untuk Anak Indonesia Sehat dan Bebas Karies (Pinter Tuntas Beres) yang merupakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis penelitian multi tahun (5 tahun) dengan sasaran Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak di wilayah Kota Yogyakarta.
Farah Faza, S.Gz, M.Gizi memaparkan mengenai alasan konsumsi makanan ultra proses harus menjadi perhatian penting bahwa UPF (Ultra Processed Food) dapat berdampak pada kesehatan semua kelompok terutama anak-anak dan remaja. “Pada sebuah studi longitudinal ditemukan bahwa anak dan remaja yang mengkonsumsi lebih banyak UPF dapat berisiko 71% lebih tinggi untuk mengalami karies gigi.”
Pemaparan selanjutnya oleh Yenny Prawiningdyah, SKM., M.Kes (RSUP Dr. Sardjito) dengan menyampaikan ilmu mengenai pemilihan makanan berbasis sistem rambu. Materi tersebut disampaikan kepada perwakilan guru dan/atau penanggung jawab kantin di masing-masing sekolah.
Berkaitan dengan food traffic light system yang dapat diterapkan di kantin sekolah, Yenny Prawiningdyah, SKM., M.Kes memaparkan mengenai pentingnya memperhatikan gula, garam, dan lemak dan hubungannya dengan penyakit tidak menular. Selain itu, terdapat pemaparan anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak sehari-hari serta pentingnya membaca label informasi gizi pada kemasan.
Kedua tema ilmu tersebut menekankan penting dalam penerapan kantin sehat di sekolah. Guru dan penanggung jawab kantin sekolah beserta penjual dan/atau penjamah makanan perlu memperhatikan mengenai makanan ultra proses dan pemilihan makanan berbasis sistem rambu. Hal tersebut agar sekolah dapat menyediakan makanan dan minuman yang bergizi sesuai dengan kebutuhan siswa-siswi dan para siswa terhindar dari bahaya konsumsi makanan dan minuman tidak sehat yang dapat mempengaruhi kegiatan dan konsentrasi belajar siswa.
Kegiatan ini sejalan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yakni SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: Marina Hadiyanti, S.Gz., M.Sc & Wulan May Kusuma Dewi/Editor:Sitam).