FK-KMK UGM Menguatkan Refleksi dan Strategi Transformasi Sistem Kesehatan melalui Kaleidoskop PKMK 2025

FK-KMK UGM. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan kegiatan Kaleidoskop PKMK sebagai sarana evaluasi dan refleksi atas berbagai program dan kontribusi sepanjang tahun 2025 dalam mendukung transformasi sistem kesehatan nasional. Kegiatan Kaleidoskop PKMK 2025 ini dilaksanakan pada Selasa, 23 Desember 2025, di Yogyakarta, dengan menghadirkan jajaran pimpinan, peneliti, serta pengelola divisi di lingkungan PKMK FK-KMK UGM.

Kegiatan dibuka oleh Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes., selaku Ketua PKMK FK-KMK UGM, yang memaparkan berbagai isu global dan nasional yang memengaruhi pembangunan kesehatan. Ia menyoroti dinamika global akibat perubahan kepemimpinan di berbagai negara serta tantangan nasional berupa kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak langsung pada pendanaan sektor kesehatan. Kondisi tersebut turut memengaruhi berbagai proyek dan kegiatan kesehatan yang melibatkan PKMK. Meski demikian, Andreasta menegaskan bahwa tantangan tersebut tidak menyurutkan komitmen PKMK untuk terus berkontribusi melalui riset kebijakan, pendampingan, pelatihan, serta penguatan sistem kesehatan nasional dan global.

Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, selanjutnya memaparkan kontribusi Universitas Gadjah Mada dalam respons kebencanaan nasional, khususnya pada penanganan dampak bencana di Aceh. Melalui kolaborasi dengan berbagai rumah sakit dan universitas, UGM terlibat dalam pemulihan sistem limbah serta penguatan fasilitas pelayanan kesehatan agar tetap berfungsi di tengah situasi bencana. Dalam konteks tersebut, PKMK diharapkan mampu terus mengawal siklus kebijakan kesehatan secara independen, baik melalui kegiatan pemantauan maupun intervensi langsung di lapangan, guna memperkuat transformasi sistem kesehatan nasional.

Paparan kegiatan divisi diawali oleh Monita Destiwi, MA, yang menjelaskan kontribusi Divisi Public Health sepanjang 2025 dalam memperkuat pilar pelayanan kesehatan primer. Upaya tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan mitra lokal dan internasional dalam bentuk riset bersama, pelatihan, webinar, serta forum nasional yang melibatkan kolaborasi lintas divisi di PKMK. Untuk tahun 2026, Divisi Public Health merencanakan keterlibatan yang lebih aktif dalam forum internasional, pengembangan riset baru, pendampingan institusi seperti dinas kesehatan, serta perluasan kegiatan pelatihan dan webinar.

Divisi Manajemen Mutu, melalui paparan Andriani Yulianti, MPH, menyoroti upaya berkelanjutan dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Sepanjang 2025, kegiatan yang dilakukan meliputi penyusunan dan evaluasi kurikulum MOOC SKDR, pengembangan kurikulum simulasi melalui kolaborasi lintas divisi, serta kerja sama dengan Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah. Selain itu, penguatan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan melalui pelaksanaan Forum Mutu Nasional yang secara konsisten diselenggarakan setiap tahun.

Paparan berikutnya disampaikan oleh dr. Srimurni Rarasati, MPH, dari Divisi Manajemen Rumah Sakit, yang membahas penguatan sistem pelayanan rujukan menggunakan pendekatan value chain. Kerangka ini digunakan rumah sakit untuk mengintegrasikan aktivitas pelayanan dan aktivitas pendukung, mulai dari budaya organisasi, aspek hukum kesehatan, sumber daya manusia, keuangan, hingga strategi pemasaran. Sepanjang tahun 2025, Divisi Manajemen Rumah Sakit telah melaksanakan berbagai webinar, pelatihan, riset implementasi, serta pendampingan rumah sakit dalam penyusunan rencana strategis dan implementasi program sister hospital.

Pada sesi tanggapan, Prof. dr. Gunadi, Ph.D., Sp.BA, menekankan pentingnya penguatan pelayanan primer agar mampu menopang layanan sekunder dan tersier. Ia juga mendorong perluasan kolaborasi lintas departemen di lingkungan FK-KMK UGM, khususnya untuk riset implementasi, studi vaksin, serta kerja sama dengan institusi eksternal seperti BRIN. Sementara itu, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D., menyoroti dinamika perubahan budaya dan struktur di fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk pemisahan kelembagaan antara rumah sakit dan fakultas kedokteran. Ia menegaskan perlunya pemanfaatan berbagai sumber pendanaan, termasuk APBD dan filantropi, serta penguatan kegiatan pelatihan PKMK sebagai wahana berbagi pengetahuan.

Kegiatan Kaleidoskop PKMK 2025 berkontribusi pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui penguatan sistem dan mutu pelayanan kesehatan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kapasitas, pelatihan, dan pembelajaran berkelanjutan bagi pemangku kepentingan kesehatan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dengan mendorong kolaborasi lintas sektor, lintas institusi, dan lintas disiplin dalam pembangunan sistem kesehatan yang berkelanjutan. (Kontributor: Bestian Ovilia ).