FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menerima kunjungan studi banding Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) pada Jumat (15/03) di Gedung Pascasarjana Tahir Foundation Lantai 7 Sayap Utara. Kunjungan FK UAJY ini terkait fasilitas laboratorium.
Dekan dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D. menyambut kedatangan rombongan. Beliau menyampaikan kebutuhan SDM di Indonesia masih sangat besar, sehingga perlunya pendidikan kedokteran ini dapat mengirimkan lulusannya secara merata di Indonesia.
“Kedatangan tim dari FK UAJY ini bisa menjadikan kita bersama untuk saling berdiskusi terkait kedokteran atau topik lainnya untuk kelancaran pendidikan di kedua institusi,” ujar dr. Hamim.
Kunjungan delegasi Univeristas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) ini mengharapkan berbagai informasi terkait sarana prasarana yang ada di FK-KMK UGM. Hal ini dikarenakan UAJY sedang tahap pembukaan program sarjana kedokteran dan profesi. Wakil Rektor II UAJY – Bidang Sarana Prasarana, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia, Samiaji Sarosa, SE., MIS., Ph.D berharap kunjungan studi banding ini dapat memberikan gambaran secara jelas untuk persiapan di UAJY.
“Kami sedang persiapan kunjungan visitasi lapangan, sehingga membutuhkan banyak informasi untuk menyiapkan sarana prasarana, laboratorium, skill lab, dan yang lainnya untuk sarjana kedokteran dan profesi. Karena itu kami studi banding ke FK-KMK UGM, karena FK-KMK UGM itu paling dekat dengan kami lokasinya, serta paling lengkap, dan bisa jadi merupakan yang terbaik di Indonesia,” terang Samiaji Sarosa.
Pada studi banding ini, Kepala Program Studi Kedokteran FK-KMK UGM, Dr. dr. Denny Agustingsih, M.Kes., AIFM memberikan pemaparan materi tentang prodi kedokteran. Beliau menjelaskan mengenai program studi sarjana kedokteran dan profesi dokter, meliputi penjadwalan perkuliahan, praktikum dengan sistem blok, hingga proses mahasiswa belajar sampai lulus dan mengambil profesi. Pemaparan ini relevan dengan tujuan delegasi UAJY untuk membuka prodi kedokteran.
Selaras dengan tujuan rombongan UAJY yang ingin mengetahui tentang sarana prasarana, studi banding ini dilanjutkan dengan pemaparan mengenai Laboratorium Riset Terpadu oleh Dr.med. dr. Dyah Laksmi Dewi, M.Sc., Sp.B. Dilanjut dengan pemaparan Akreditasi Laboratorium oleh Prof. dr. E. Elsa Herdiana Murhandarwati, M.Kes., Ph.D.
Sarana prasarana menjadi penunjang dalam proses pembelajaran. Adanya laboratorium yang sudah terakreditasi, kelengkapan alat, dan yang lainnya merupakan modal penting dalam pendidikan, khususnya untuk mahasiswa kedokteran dalam melakukan proses pembelajaran. Adanya studi banding dua institusi ini sejalan dengan tujuan Pembangunan Keberlanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Hal ini dikarenakan adanya diskusi antar institusi untuk kemajuan pendidikan di Indonesia, khususnya di bidang kedokteran. (Sitam/Humas)