FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menerima kunjungan studi banding Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada Senin (27/05) di Gedung Pascasarjana Tahir Foundation Lantai 7 Sayap Utara terkait manajemen dosen, khususnya di FK-KMK UGM.
Prof. Dr. dr. Hera Nirwati, M.Kes, Sp.MK, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan SDM membuka diskusi kedua institusi ini menyampaikan ucapan terima kasih sudah menjadikan FK-KMK UGM sebagai tujuan untuk belajar bersama. “Sesuai dengan di surat, nantinya kita berdiskusi tentang SDM. Sehingga, kami bersama tim di FK-KMK UGM siap untuk berdiskusi. Harapannya nanti bisa bekerjasama untuk memberikan manfaat kepada kedua institusi.”
Wakil Dekan FKK ITS, Dr. Ir. Adhi Dharma Wibawa, S.T., M.T menyampaikan tujuannya berkunjung ke FK-KMK UGM untuk berdiskusi dan berkonsultasi terutama tentang sumber daya manusia kedokteran, karena Fakultas Kedokteran dan Kesehatan di ITS merupakan fakultas baru, sehingga ingin belajar banyak dengan FK-KMK UGM dalam manajemen sumber daya manusia.
Pertemuan kedua institusi ini difokuskan berdiskusi pada manajemen dosen, sistem remunerasi dosen, serta struktur kurikulum. Pada diskusi ini, Prof. Hera menekankan bahwa dosen pengajar di FK-KMK UGM lebih difokuskan pada luaran. Selain itu, mulai tahun 2024 setiap dosen pengajar diwajibkan untuk presensi setiap hari. Presensi ini nantinya berpengaruh pada remunerasi setiap dosen.
“Setiap dosen mempunyai tanggung jawab masing-masing, terutama di bidang pendidikan, penelitan, dan pengabdian. Artinya dosen juga harus melaksanakan Tridharma, dan fakultas memberikan apresiasi atas luaran yang dihasilkan,” tambah Prof. Hera.
Diskusi berlanjut terkait dengan struktur kurikulum. Tim dari FK-KMK UGM memaparkan terkait beban SKS tiap dosen dan yang lainnya. Di FK-KMK UGM semuanya sudah tersistem dengan baik, sehingga setiap dosen dapat terlihat kinerjanya, termasuk dengan rincian SKS setiap mengajar.
Manajemen sumber daya manusia hingga struktur kurikulum yang baik menjadikan proses pembelajaran di kampus menjadi lebih bermutu. Sehingga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 Pendidikan Berkualitas. Harapannya, dengan adanya studi banding ini menjadikan mutu pendidikan di kedua institusi lebih bermutu tinggi. (Humas/Sitam).