FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM menyelenggarakan acara “Diaspora UGM Berbagi 2022 dan Peluncuran Revitalisasi Unit Riset Translasional FK-KMK UGM.” Acara ini diselenggarakan selama dua hari, dengan rangkaian acara yang diisi oleh beragam narasumber dari berbagai universitas mancanegara.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk berbagi ilmu pengetahuan dan transformasinya, berbagi mengembangkan penelitian dan publikasi internasional, serta berbagi pengalaman berkarier sebagai diaspora.
“Acara ini bertujuan untuk meningkatkan dan berbagi ilmu pengetahuan yang telah didapatkan diluar negeri serta mengembangkan penelitian dan publikasi internasional di antara diaspora-diaspora Indonesia”, ungkap dr. Gunadi, Ph.D, Sp.BA selaku ketua kegiatan, Senin (14/3).
Diaspora merupakan ujung tombak ilmuwan, baik itu yang sedang belajar, mahasiswa, maupun yang sedang merintis karir di luar negeri sebagai peneliti. Diselenggarakannya acara ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan antara diaspora diluar negeri dengan peneliti di Indonesia untuk berkolaborasi mengerjakan sebuah projek yang bermanfaat bagi banyak orang.
Pada hari pertama, kegiatan ini dikemas agar diaspora memiliki gambaran mengenai apa penelitian, grant penelitian dan kesempatan kolaborasi dengan peneliti-peneliti di Indonesia yang disampaikan. Dilanjutkan hari kedua berisi materi mengenai peluang-peluang yang bisa didapatkan oleh diaspora apabila kembali ke Indonesia menjadi peneliti maupun dosen di Indonesia.
“Karena peserta dari webinar ini juga kebanyakan mahasiswa, maka disampaikan pula peluang beasiswa untuk berkuliah di luar negeri”, tambah dr. Gunadi.
Selain itu acara ini juga diisi dengan launching revitalisasi unit riset translasional UGM. Perbedaan pengetahuan antara basic science dengan pengetahuan klinis menjadi dasar diadakannya revitalisasi.
“Dengan adanya revitalisasi ini, diharapkan mampu memfasilitasi dan mengkoordinasi unit riset dalam rangka mengurangi perbedaan pengetahuan antara pengetahuan dasar dan penelitian klinis, komunitas maupun kebijakan. Dengan adanya revitalisasi ini, semakin banyak penelitian tidak hanya di FK-KMK UGM saja, namun di UGM secara umum dan Indonesia yang hasil akhirnya bisa banyak bermanfaat bagi masyarakat”, jelas dr. Gunadi.
Riset translasional ini ditempatkan sebagai jembatan antara penelitian dasar yang ada di laboratorium hingga penelitian pada pasien maupun masyarakat.
Beliau juga menjelaskan bawah Unit Riset Translasional UGM berfungsi sebagai wadah koordinasi, fasilitasi, informasi dan integrasi dalam menghasilkan unit translasional yang unggul dan inovatif. Saat ini unit translasional mengkoordinasi 5 kelompok kerja yaitu, pokja kardiovaskuler, pokja kanker, pokja stunting, pokja kesehatan ibu dan anak serta pokja indokrin dan metabolik.
Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.ED, Ph.D, SpOG(K), Dekan FK-KMK UGM dalam sambutannya juga menyampaikan bawah acara ini diselenggarakan untuk memberikan ruang bagi semua civitas akademika untuk berbagi ilmu pengetahuan dalam berbagai transformasinya serta mengembangkan penelitian hingga publikasi internasional.
Beliau juga mengungkapkan bawah penelitian menjadi suatu upaya bagi institusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan harus difungsikan untuk menjawab segala permasalahan juga menyediakan kebaruan informasi hingga menyajikan temuan-temuan baru bagi pendidikan dan kesehatan di Indonesia.
“Semoga revitalisasi unit riset translasional ini mampu memberikan wadah bagi pengembangan pengetahuan demi peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia”, harap Prof. Ova di akhir sambutannya. (Yuga/Reporter)