FK-KMK UGM Melaksanakan Abdimas terkait Edukasi Penyakit di Sekolah

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat sebagai bagian dari rangkaian perayaan Dies Natalis ke-78 FK-KMK UGM di SMA Tiga Maret (GAMA) dan SMA 1 Ngaglik. Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan selama dua hari, 29 Februari 2024 dan 01 Maret 2024 dengan topik kegiatan Gerakan Remaja Cerdas TerEdukasi Penyakit (GeRCEP).

Wakil Dekan Bidang Kerja sama Alumni dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. dr. Sudadi Sp.An, KNA, KAR, membuka rangkaian kegiatan abdimas di SMA GAMA. Kemudian berlanjut dengan sambutan oleh ketua panitia, dr. Sri Awalia Febriana, M.Kes, Sp.D.V.E., Subsp.D.A.I, Ph.D. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini berupa penyuluhan kesehatan dengan target siswa remaja (usia 15-17 tahun). Adapun pemateri dari Departemen Dermatologi dan Venereologi, Departemen Telinga Hidung Tenggorokan-Kepala dan Leher (THT-KL), serta Departemen Jantung dan Pembuluh.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah guru dan 98 orang siswa. Sebelum materi, siswa melakukan pretest untuk mengukur pengetahuan awal. Materi penyuluhan yang diberikan pada kegiatan ini antara lain mengenai kesehatan kulit pada remaja, tips penggunaan earphone/headset yang baik, dan pencegahan penyakit jantung sejak remaja, serta tanya jawab. Setelah pemaparan materi, tidak lupa siswa melakukan posttest.

Hari kedua kegiatan GeRCEP dilaksanakan di SMA 1 Ngaglik. Kegiatan ini diisi oleh Departemen Biokimia, Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas, dan Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial. Acara penyuluhan diikuti perwakilan guru dan 117 siswa. Materi penyuluhan yang disampaikan yaitu mengenai gizi pada remaja dan cara pemilahan sampah. Selain penyuluhan, terdapat pula pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan antropometri, yakni pengukuran berat badan dan tinggi badan.

Selain itu juga dilaksanakan terapi sujok. Terapi sujok merupakan metode terapi sederhana yang berfokus pada beberapa titik di area tangan dan kaki yang berkaitan dengan beberapa organ dalam tubuh. Jika organ dalam tubuh bermasalah, maka ia mengirimkan pesan ke titik yang terhubung baik di tangan maupun kaki. Hasilnya, titik-titik ini menjadi sensitif dan nyeri saat ditekan, dan apabila titik ini diintervensi dengan berbagai metode, baik dengan warna, pijatan, magnet, biji-bijian, moxa dan lainnya, maka akan menghasilkan gelombang untuk pengobatan.

Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari pihak sekolah dan menjadi kegiatan salah satu dari pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman remaja tentang pentingnya hidup sehat dan deteksi dini penyakit, serta memotivasi agar berpartisipasi aktif dalam menjaga kesehatan diri dan sekitar.

Penyuluhan kesehatan ini diharapkan turut berkontribusi dalam aspek kesehatan menuju Indonesia Emas 2045. Kegiatan ini selaras dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pon ke-3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Kesehatan merupakan aspek utama untuk menciptakan generasi yang kuat, cerdas, dan berakhlak mulia. Empat kunci syarat tersebut sebaiknya dapat dipenuhi agar menciptakan generasi emas 2045. (Kontributor: Alessandro Alfieri)