FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM dan Australian National University (ANU) Indonesia Project meluncurkan buku In sickness and in health: diagnosing Indonesia. Buku ini lahir sebagai hasil konferensi internasional Indonesia Update ke-38 yang dilakukan oleh ANU Indonesia Project di Canberra, Australia dengan topik sejauh mana sistem kesehatan di Indonesia telah berhasil mengatasi masalah kesehatan penduduk, dan apa yang dibutuhkan agar terjadi perbaikan sistem kesehatan yang lebih cepat.
Dekan FK-KMK, dr. Yodi Mahendradhata, Ph.D., M.Sc., FRSPH hadir meluncurkan dan menyambut baik upaya untuk meneliti dan membangun kebijakan kesehatan di Indonesia yang berbasis bukti, misi yang juga menjadi salah satu landasan FK-KMK UGM. “Harapan saya, buku ini akan lebih impactful bagi dosen, dokter, dan pembuatan kebijakan,” tambahnya.
Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., MKes, MAS (FK-KMK UGM), penulis bab berjudul Addressing regional disparities in access to medical specialists in Indonesia menjadi moderator yang memandu diskusi.
Dr. Firman Witoelar (ANU Indonesia Project), editor buku, menyampaikan bahwa tema kesehatan banyak muncul saat kondisi pandemi. “Pandemi dikatakan sebagai faktor yang melemahkan sistem kesehatan,” jelasnya. Dr. Ariane Utomo dari The University of Melbourne (editor buku), juga menambahkan bahwa buku ini menjadi salah satu usaha kolektif tentang bagaimana Indonesia mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera hingga lanjut usia.
Paparan mengenai isi buku disampaikan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, Ph.D (FK-KMK UGM), penulis bab berjudul post-pandemic trajectory of health-reform financing in Indonesia, mengatakan bahwa sebelum pandemi sistem kesehatan Indonesia belum baik. “Saat pandemi, kita menyadari kalau sistem kesehatan kita ternyata memang belum baik, ditambah kondisi pandemi yang membuat kondisi tersebut semakin buruk,” tambahnya.
Prof. dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD (FK-KMK UGM), penulis bab berjudul Dengue control in Yogyakarta, Indonesia: lessons Learned from public health innovation using Wolbachia-infected Aedes Aegypti Mosquitoes, memaparkan bahwa bab yang ditulisnya tidak berfokus pada penyakit dengue itu sendiri. “Justru kita mengangkat aspek-aspek yang belum diungkap,” terangnya.
Selanjutnya, Dr. Tiara Marthias, MPH (The University of Melbourne), penulis bab berjudul Impact of COVID-19 on maternal, neonatal and child health programs: a case study for health systems strengthening, menjelaskan bahwa 74% Posyandu tutup saat pandemi sehingga berpengaruh pada tumbuh kembang anak, banyak orangtua tidak bisa mengontrol pertumbuhan buah hatinya,” paparnya.
Hadir pula Syarifah Liza Munira, Ph.D. (Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI). Dirinya mengatakan bahwa pandemi menjadi kondisi untuk kita belajar dan mengatur strategi dalam meningkatkan jumlah dokter spesialis demi mewujudkan pemerataan di bidang kesehatan.
Peluncuran buku In sickness and in health: diagnosing Indonesia diselenggarakan pada Selasa (31/1) di Auditorium Lantai 1 Gedung Tahir Foundation FK-KMK UGM. (Nirwana/Reporter)