FK-KMK UGM Lantik 59 Lulusan Ners Siap Berkontribusi dalam Pelayanan Kesehatan

FK-KMK UGM. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan Pelantikan Ners Periode I Tahun Akademik 2025/2026 pada Jumat (21/11) di Auditorium FK-KMK UGM. Pelantikan ini merupakan momentum bagi ners untuk berkontribusi dalam pelayanan kesehatan.

Pada periode ini, sebanyak 59 lulusan Program Profesi Ners resmi dikukuhkan sebagai bagian dari Angkatan ke-48. Dengan pelantikan ini, jumlah total lulusan Ners FK-KMK UGM sejak pertama kali berdiri mencapai 2.531 orang. Dari seluruh peserta, 7 di antaranya merupakan laki-laki dan 52 perempuan. Komposisi lulusan terdiri atas 42 mahasiswa dari jalur reguler serta 17 dari jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan kali ini mencapai 3,89, dan seluruh lulusan berhasil meraih predikat cumlaude.

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan, Hariyani, S.Kp., M.Kes., Ph.D., menyampaikan apresiasi terhadap perjalanan akademik para lulusan. Ia menyoroti capaian lulusan jalur RPL, termasuk Dwi Ari Nugroho yang menjadi lulusan tertua berusia 50 tahun 10 bulan, sebagai bukti bahwa semangat belajar tidak mengenal batas usia. Selain itu, lulusan dengan domisili terjauh berasal dari Provinsi Riau, menunjukkan bahwa FK-KMK UGM menjadi tujuan bagi calon ners dari berbagai daerah di Indonesia.

“Pada jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), Program Studi Ilmu Keperawatan meluluskan 17 ners. Dwi Ari Nugrogo menjadi lulusan tertua dengan usia 50 tahun 10 bulan. Ini artinya, semangat untuk belajar beliau, patut kita apresiasi. Selamat untuk seluruh ners baru. Semoga profesi ners ini menjadi inspirasi dan harapan bagi masyarkat yang membutuhkan.”

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D., dalam sambutannya menekankan bahwa tantangan kesehatan global semakin meningkat dan membutuhkan tenaga keperawatan yang tidak hanya kompeten tetapi juga adaptif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Ia menjelaskan bahwa meskipun jumlah perawat di Indonesia sudah memadai, distribusinya masih belum merata. Oleh karena itu, kualitas lulusan ners menjadi aspek yang harus terus dijaga.

“Secara khusus, perawat memegang peran yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Karena langsung berhadapan dengan pasien dan keluarganya, sehingga kualitas keilmuan harus lebih diperluas.”

dr. Hamim juga menambahkan bahwa kebutuhan tenaga perawat secara internasional, terutama di negara-negara maju, terus meningkat sehingga membuka peluang luas bagi lulusan FK-KMK UGM untuk berkarier di luar negeri.

Prosesi pelantikan diakhiri dengan penyerahan sertifikat profesi, penyematan pin KAGAMA, pemberian penghargaan bagi lulusan terbaik, serta penyerahan lulusan kepada orang tua. Seluruh rangkaian acara mencerminkan komitmen FK-KMK UGM dalam meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan serta mendukung tercapainya Sustainable Development Goals, khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui penyediaan pendidikan berkualitas, serta SDG: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Pelantikan Ners Periode I Tahun Akademik 2025/2026 menjadi bukti komitmen FK-KMK UGM dalam mencetak tenaga keperawatan profesional yang siap menjawab kebutuhan layanan kesehatan nasional maupun global. Dengan capaian akademik yang membanggakan dan peluang karier yang semakin luas, lulusan Ners FK-KMK UGM diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan sistem kesehatan Indonesia. (Humas/Sitam).