FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Pelantikan Dokter Periode IV Tahun Akademik 2024/2025 pada Rabu, 30 Juli 2025. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Grha Sabha Pramana UGM ini menjadi momen penting dalam perjalanan pendidikan kedokteran di UGM. Selain itu, pelantikan dan pengambilan sumpah ini bertujuan agar para calon dokter baru yang siap berkontribusi dalam dunia.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Ketua Program Studi Kedokteran FK-KMK UGM, Prof. Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes., AIFM., AIFO-K, disebutkan bahwa sebanyak 120 dokter baru dilantik, terdiri dari 44 laki-laki dan 76 perempuan, dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) rata-rata 3,74. Sebanyak 13 lulusan meraih predikat terbaik, dengan IPK tertinggi sebesar 3,94 atas nama dr. Aura Masyitha. Sejak berdiri, FK-KMK UGM telah meluluskan total 11.129 dokter yang tersebar di berbagai penjuru negeri.
Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga integritas, moralitas, dan semangat pengabdian. Ia mengajak para dokter baru untuk meneladani para alumni UGM yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam melayani masyarakat, terutama di daerah terpencil dan tertinggal. Selain kecakapan klinis, para dokter juga diharapkan memiliki empati dan kejujuran dalam menjalankan profesinya.
“Kami tentunya berharap, anda sebagai dokter-dokter baru FK-KMK UGM turut berkontribusi dalam upaya memenuhi tantangan-tantangan kesehatan bangsa, terutama pemenuhan kebutuhan tenaga medis,” terang Prof. Yodi.
Selain itu, untuk menguatkan semangat para dokter muda yang usai dilantik, terdapat sesi motivasi yang disampaikan oleh dr. Vickry Adzkary Ghufron, MSc, FRSPH, seorang praktisi digital health dan kesehatan masyarakat. dr. Vickry mengajak para lulusan untuk mulai memetakan langkah masa depan, baik dalam spesialisasi, akademik, penelitian, sektor publik, hingga peran dalam inovasi kesehatan digital. Ia juga memaparkan tantangan dan peluang dalam era disrupsi, termasuk perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), sistem digital dalam pelayanan kesehatan, serta telemedicine.
Kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui penguatan kapasitas tenaga medis yang berintegritas dan inovatif dalam menjawab tantangan kesehatan masa depan. (Humas/Sitam).