FK-KMK UGM Lakukan Pemetaan Awal Desa Disabilitas di Gunungkidul

FK-KMK UGM. Pusat Kajian Bioetika dan Humaniora Kedokteran (Center for Bioethics and Medical Humanities/CBMH), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan pengabdian masyarakat untuk memulai pemetaan data desa disabilitas di Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 10 Juli 2025 dengan agenda kunjungan lapangan ke Puskesmas Playen 1, Puskesmas Playen 2, serta Kantor Kelurahan Gading sebagai lokasi awal pengumpulan data.

Program ini dirancang untuk mengidentifikasi jumlah, persebaran, dan kondisi penyandang disabilitas yang tinggal di wilayah tersebut. Selain itu, pemetaan mencakup informasi mengenai akses layanan kesehatan, dukungan sosial, serta kondisi fasilitas publik untuk menilai sejauh mana kebutuhan penyandang disabilitas telah terpenuhi. Data yang terkumpul akan menjadi landasan dalam pengembangan intervensi berbasis evidence, mulai dari penyusunan modul pelatihan, pendampingan lintas sektor, hingga rencana penguatan layanan kesehatan berbasis komunitas.

Perwakilan tim CBMH UGM menyampaikan bahwa proses pemetaan menjadi langkah krusial untuk memastikan program yang disusun tidak hanya berbasis asumsi, tetapi benar-benar mencerminkan kebutuhan dan kondisi faktual di lapangan. Kolaborasi lintas pemangku kepentingan menjadi bagian penting dalam tahap ini, melibatkan tenaga kesehatan, pemerintah desa, dan komunitas lokal sehingga pengembangan desa inklusif dapat berjalan secara sistematis dan berkelanjutan.

Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen FK-KMK UGM melalui CBMH dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih adil dan inklusif, terutama bagi penyandang disabilitas sebagai kelompok rentan. Setelah tahap awal ini selesai, CBMH UGM akan mengolah data yang diperoleh sebelum berkoordinasi bersama pemerintah daerah untuk menyusun rencana aksi dan pendampingan pada tahap selanjutnya.

Program ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui peningkatan akses layanan kesehatan bagi penyandang disabilitas. Kegiatan ini juga mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui rencana pendampingan berbasis pelatihan, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan melalui pemenuhan hak kelompok rentan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dengan memperkuat kolaborasi antar lembaga, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan desa yang lebih inklusif.

Program pemetaan yang digagas CBMH FK-KMK UGM ini menjadi langkah awal menuju penguatan desa ramah disabilitas di Gunungkidul. Melalui pendekatan berbasis data dan kolaborasi lintas sektor, program ini diharapkan mampu menghasilkan intervensi yang kontekstual, berkelanjutan, serta memberi dampak nyata bagi penyandang disabilitas dan ekosistem layanan di sekitarnya. (Kontributor: Rafi Khairuna Wibisono, S.Kom).