FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Rumah Sakit Umum Pendidikan (RSUP) Dr. Sardjito dan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM melaksanakan Peluncuran Penguatan Pendidikan Bermartabat pada Jumat (1/8/2025). Kegiatan dilaksanakan secara bauran di Auditorium FK-KMK UGM.
Acara peluncuran ini menjadi penanda usainya revisi pada Pedoman Pendidikan Klinik Bermartabat yang telah disusun sejak 2019, dan akan digunakan sebagai acuan bagi terlaksananya pendidikan klinik yang bermartabat serta pencegahan dan penyelesaian pelanggaran perilaku profesional yang terjadi di lingkungan FK-KMK UGM, RSUP Dr. Sardjito dan RSA UGM beserta jejaringnya.
Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, dalam sambutannya mengatakan, acara Peluncuran Penguatan Pendidikan Bermartabat tidak hanya sekadar meluncurkan pedoman, tetapi juga deklarasi bersama untuk meneguhkan komitmen untuk meletakkan pendidikan klinik pada pondasi nilai-nilai luhur yang bermartabat.
“Kita tidak ingin budaya akademik kita menjadi budaya yang menutupi dan membiarkan. Kita ingin membangun budaya yang saling mengingatkan, saling menguatkan, dan saling membimbing. Itu adalah ekspresi nyata dari pendidikan bermartabat,” kata Prof. Yodi.
Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, dr. Eniarti, M.Sc., Sp.KJ., M.M.R., QHIA, turut mengungkapkan dukungan penuh RSUP Dr. Sardjito dalam penguatan pendidikan bermartabat. Sebagai lokus pendidikan, dr. Eniarti menyebut, RSUP Dr. Sardjito harus mampu mengimplementasikan pendidikan bermartabat bukan hanya sekadar ada dalam pedoman, tetapi praktik nyata dalam penyerahan mahasiswa dari FK-KMK UGM kepada RSUP Dr. Sadjito, hingga ke rumah sakit jejaring lainnya.
“Pendidikan bermartabat tidak bisa ditawar-tawar lagi, tetapi juga bagaimana kita melakukan penguatan supervisi dari para pendidik dan pembimbing,” ujar dr. Eniarti.
Senada dengan dr. Eniarti, Direktur Utama RSA UGM, Dr. dr. Darwito, S.H., Sp.B.Subsp.Onk. (K) juga mendukung penuh penguatan pendidikan bermartabat di rumah sakit. “RSA UGM bersepakat dengan FK-KMK UGM untuk menjalin kerja sama mewujudkan cita-cita kita bersama, yaitu peningkatan penguatan pendidikan dokter, dokter spesialis, dan dokter subspesialis yang bermartabat,” tutur dr. Darwito.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan mengenai Pedoman Pendidikan Klinik Bermartabat oleh dr. Yoyo Suhoyo, M.Med.Ed. PhD. Dalam pedoman berjudul Pedoman Pendidikan Klinik Bermartabat: Revisi 2024, lingkup bahasan yang diuraikan antara lain prinsip dasar pendidikan bermartabat, perilaku untuk mewujudkannya, pelanggaran/pengingkaran pendidikan bermartabat, pencegahan dan penanganannya, serta perlindungan korban, saksi, dan pelapor. Kegiatan diakhiri dengan Penandatanganan Pendidikan Bermartabat yang dilakukan oleh seluruh civitas akademika FK-KMK UGM serta civitas hospitalia RSUP Dr. Sardjito dan RSA UGM.
Peluncuran Penguatan Pendidikan Bermartabat merupakan upaya FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera; SDG 4: Pendidikan Berkualitas; SDG 5: Kesetaraan Gender; SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan; SDG 16: Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Citra/Humas).