FK-KMK UGM. Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan diskusi inisiasi proyek Serosurveillance of Typhoid Infection in Indonesia (STEVIA) pada 24–25 Juli 2025 di kantor pusat PT Biofarma, Bandung. Kegiatan ini diadakan bekerja sama dengan Murdoch Children’s Research Institute (MCRI) dan Biofarma, dengan tujuan menyusun dasar ilmiah bagi pelaksanaan program vaksinasi tifoid nasional yang berbasis bukti.
Diskusi yang berlangsung selama dua hari ini berfokus pada penyusunan rancangan penelitian, pembahasan alur pendanaan, serta pembagian tanggung jawab antar lembaga. Hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan dari ketiga institusi: dari UGM, Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D. (Koordinator Studi), Dr. Jonathan Hasian Haposan, MPH (Co-PI), dan Apt. Gergorius Gena Maran, M.S. (Manajer Proyek); dari MCRI, Prof. Julie Bines, Dr. Nancy Wang, dan Emma Wats; serta jajaran manajemen dari Biofarma.
Proyek STEVIA lahir dari kebutuhan mendesak akan data terkini terkait demam tifoid di Indonesia. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan endemik dengan tantangan berupa variasi manifestasi klinis dan keterbatasan sistem surveilans. Data nasional terakhir berasal dari 2009, sementara estimasi Global Burden of Disease 2021 mengindikasikan tingginya insiden di sejumlah wilayah, termasuk Sumatra Selatan. Kurangnya data mutakhir menghambat perumusan kebijakan, terutama terkait adopsi vaksin tifoid konjugat (TCV). Melalui STEVIA, surveilans akan diperkuat dengan menggabungkan data laboratorium dan administratif, termasuk data BPJS, guna menghasilkan informasi yang akurat dan representatif.
Kesepakatan awal yang dihasilkan mencakup rancangan desain penelitian, strategi analisis sampel, perencanaan pendanaan, serta penetapan target dan jangka waktu implementasi. Hasil dari inisiasi ini akan menjadi landasan penyusunan protokol lengkap, alokasi sumber daya, dan struktur administratif proyek.
Kolaborasi ini mencerminkan implementasi nyata Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui penguatan sistem kesehatan berbasis bukti, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui sinergi lintas institusi nasional dan internasional, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam surveilans penyakit, serta SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui transfer pengetahuan dan pelatihan di bidang penelitian kesehatan masyarakat. (Kontributor: Dhimas Sholikhul Huda).