FK-KMK UGM Kirim Dokter Spesialis Obgin ke Halmahera Tengah untuk Perkuat Layanan Kesehatan

FK-KMK UGM. Program Studi Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgin) FK-KMK UGM kembali melaksanakan penugasan peserta didik semester akhir di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Pada periode 15 Juli 2024 hingga 14 Januari 2025 dengan menugaskan dr. Kuky Cahya Hamurajib ke RSUD Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Program penugasan ini berperan penting dalam meningkatkan layanan kesehatan ibu dan bayi di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T.

Upaya ini dilakukan dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, meskipun menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan fasilitas dan tenaga medis. Program ini mencakup berbagai aktivitas medis, pelatihan, dan penyuluhan untuk mendukung kesehatan ibu dan bayi. Kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan ibu hamil, tindakan operasi darurat dan terencana, serta pemeriksaan kesehatan reproduksi wanita.

Selain itu, pelatihan dan pendampingan pemeriksaan USG obstetri juga diberikan kepada dokter umum di RSUD Weda, guna meningkatkan kapasitas tenaga medis lokal dalam menangani masalah kesehatan reproduksi dan kehamilan. Kegiatan ini melibatkan calon dokter spesialis Obgin, dokter umum, dan bidan di RSUD Weda, yang bekerja sama dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat setempat.

Melalui kegiatan ini, tujuan untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat tercapai, yang pada gilirannya membantu penurunan angka kematian ibu dan memperluas akses terhadap layanan kesehatan reproduksi. Tenaga medis lokal dan masyarakat setempat memberikan respons positif terhadap pelatihan yang dilakukan, yang meningkatkan keterampilan mereka dalam melaksanakan tugas serta memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan.

Kolaborasi antara tenaga medis dan masyarakat berperan besar dalam mengelola kesehatan ibu dan bayi, sehingga menciptakan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup di daerah ini. Dampak jangka pendek yang terlihat dari kegiatan ini adalah peningkatan kapasitas tenaga medis dalam melakukan deteksi dini masalah kesehatan reproduksi dan kehamilan. Sementara itu, dampak jangka panjang yang diharapkan adalah penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Program ini juga turut berkontribusi pada pengurangan ketimpangan akses layanan kesehatan di daerah terpencil. Sebagai tindak lanjut, program ini akan terus berlanjut dengan pelatihan dan pembinaan yang lebih intensif bagi tenaga medis lokal di berbagai daerah 3T. Harapannya di masa depan, program ini berencana untuk memperluas layanan kesehatan dan edukasi kepada masyarakat, serta meningkatkan kolaborasi dengan organisasi lokal seperti Dharma Wanita Persatuan, untuk mendukung pemberdayaan perempuan dan memastikan keberlanjutan program kesehatan di Halmahera Tengah.

Penugasan peserta didik semester akhir di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) yang dilaksanakan FK-KMK UGM ini sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: dr. Kuky Cahya Hamurajib / Editor: Sitam).