FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis inovasi teknologi dalam mendukung peningkatan kesehatan ibu dan anak. kegiatan ini dilaksanakan pada 10 Juli 2025 di Desa Hargomulyo, Gedangsari, Gunungkidul. Pengabdian kepada Masyarakat ini melaksanakan program bertajuk “Pemanfaatan Sistem Primagravida untuk Tatalaksana Anemia, KEK, BBLR, dan Stunting di Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul”. Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Wiwin Lismidiati, S.Kep., M.Kep., Ns.Sp.Kep.Mat., dan turut dihadiri oleh tim monitoring Hibah Damas FK-KMK UGM, yakni Sutono, S.Kep., M.Kep., M.Sc.
Kegiatan pengabdian ini berfokus pada pemanfaatan teknologi digital untuk memperkuat pemantauan kondisi ibu hamil, sehingga dapat mencegah permasalahan gizi dan pertumbuhan bayi sejak dini. Rangkaian acara dimulai dengan roadshow ke beberapa Posyandu di Dusun Jatirejo dan Pace B yang melibatkan para ibu hamil dan kader kesehatan. Peserta mendapatkan edukasi interaktif melalui permainan puzzle mengenai pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil, kemudian dilanjutkan dengan simulasi penggunaan Sistem Primagravida, sebuah aplikasi yang memungkinkan ibu hamil untuk memantau berat badan, konsumsi tablet zat besi dan asam folat, pola makan, serta riwayat kesehatan secara mandiri.
Dalam sambutannya, Dr. Wiwin Lismidiati menjelaskan bahwa pengembangan sistem ini merupakan langkah nyata FK-KMK UGM dalam mendukung penurunan angka anemia dan stunting. “Primagravida kami rancang agar mudah digunakan oleh ibu hamil, kader, dan tenaga kesehatan, sehingga proses pemantauan dapat dilakukan secara berkelanjutan dan berbasis data,” ujarnya. Sebanyak 42 kader dari Desa Hargomulyo juga telah mengikuti pelatihan dan edukasi sistem ini untuk memperkuat kapasitas mereka dalam mendampingi masyarakat.
Saat ini, Sistem Primagravida telah mulai diimplementasikan secara aktif di lapangan. Para tenaga kesehatan dan kader di wilayah Gedangsari telah menggunakan sistem ini untuk memantau kondisi ibu hamil dan calon pengantin. Data yang dikumpulkan akan menjadi dasar bagi intervensi kesehatan lanjutan. Tim pengabdian juga berencana melaksanakan 12 roadshow tambahan serta kegiatan monitoring dan evaluasi hingga Agustus 2025, dengan analisis data dijadwalkan pada September mendatang.
Inovasi berbasis komunitas ini tidak hanya memperkuat kualitas layanan kesehatan di wilayah perdesaan, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Kegiatan ini sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi antara FK-KMK UGM, UPT Puskesmas Gedangsari, Pemerintah Desa Hargomulyo, dan kader kesehatan lokal.
Melalui program ini, FK-KMK UGM menunjukkan bahwa kolaborasi ilmu, teknologi, dan empati dapat menciptakan solusi berkelanjutan bagi kesehatan masyarakat. Sistem Primagravida menjadi contoh nyata bagaimana inovasi digital mampu menjembatani kesenjangan layanan kesehatan di daerah, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. (Kontributor: Resha Ayu).




