FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada mempublikasikan penelitian terkait pemantauan resistansi nyamuk Aedes aegypti, vektor utama demam berdarah dengue (DBD). Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2025 dalam Indonesian Journal of Biomedicine and Clinical Sciences Volume 57 Nomor 3 dengan judul “Genotyping F1534C mutation on dried Aedes aegypti preparation through direct PCR method: a proof of concept.”
Studi ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan akan metode deteksi mutasi genetik pada nyamuk yang lebih sederhana, cepat, dan terjangkau. Tim peneliti yang terdiri atas Taufik Mulya Perdana, Yogik Onky Silvana Wijaya, Alfin Harjuno Dwiputro, Aesha Najla, Muhammad Rifqi Taftazani, Dini Aura Insani, Rachma Widya Pangesti, dan Tri Baskoro Tunggul Satoto dari FK-KMK UGM mengembangkan metode direct PCR dengan menggunakan nyamuk kering yang ditempel pada kertas saring khusus. Teknik ini memungkinkan identifikasi mutasi genetik knockdown resistance (kdr) F1534C tanpa perlu proses ekstraksi DNA yang rumit dan mahal.
Penelitian yang menguji 46 sampel nyamuk dewasa ini berhasil menunjukkan tingkat keberhasilan deteksi mutasi F1534C mencapai 93,48 persen. Temuan tersebut membuktikan bahwa teknologi berbasis kertas saring ini efektif digunakan untuk memantau resistansi insektisida, khususnya terhadap golongan piretroid yang selama ini menjadi komponen utama dalam pengendalian DBD. Metode ini tidak hanya efisien dalam hal biaya dan waktu, tetapi juga mudah diterapkan di fasilitas kesehatan maupun laboratorium dengan sumber daya terbatas.
Peneliti menjelaskan bahwa resistansi nyamuk terhadap insektisida merupakan tantangan besar dalam upaya pengendalian DBD di Indonesia. Dengan menggunakan metode direct PCR, pemerintah daerah dan tenaga kesehatan dapat melakukan pemantauan genetik lebih cepat dan akurat, sehingga strategi pengendalian vektor dapat disesuaikan berdasarkan kondisi lapangan.
Penelitian ini menjadi bukti nyata kontribusi FK-KMK UGM dalam mendukung inovasi ilmiah yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Metode direct PCR berbasis kertas saring memberikan solusi praktis dan terjangkau dalam pemantauan resistansi nyamuk penyebab DBD, sekaligus membuka peluang penerapan luas di daerah endemik dengan keterbatasan fasilitas laboratorium.
Publikasi ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui peningkatan efektivitas pencegahan penyakit menular, SDG 4: Pendidikan Berkualitas dengan adanya publikasi ilmiah, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan penerapan inovasi tepat guna di bidang bioteknologi, SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan melalui upaya perlindungan masyarakat dari ancaman penyakit berbasis lingkungan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Inovasi laboratorium sederhana ini menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi kesehatan publik dan keberlanjutan pembangunan di Indonesia. (Kontributor: dr. Taufik Mulya Perdana, M.Sc.).




