FK-KMK UGM Gelar Webinar Wellness-Campus dengan Fokus Layanan Kesehatan Digital

FK-KMK UGM. Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (DKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada, bekerja sama dengan Biro Pelayanan Kesehatan Terpadu, Health Promoting University, serta Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM, menyelenggarakan Serial Webinar Wellness-Campus dengan Dukungan Pelayanan Kesehatan Berbasis Digital pada Kamis, 3 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi langkah konkret UGM dalam membangun budaya hidup sehat di lingkungan kampus melalui pemanfaatan teknologi dan integrasi layanan kesehatan promotif dan preventif.

Webinar ini hadir sebagai respons atas meningkatnya tantangan kesehatan di kalangan sivitas akademika UGM, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Berdasarkan data internal, sebanyak 33,2% mahasiswa UGM mengalami status gizi tidak sehat dan berisiko terkena penyakit tidak menular. Bahkan, 58% lulusan tercatat mengalami gangguan kesehatan saat memasuki dunia kerja, serta beberapa kasus kematian dini di kalangan dosen akibat penyakit kronis. Untuk itu, UGM menginisiasi pendekatan Health Promoting University (HPU) guna membangun ekosistem kesehatan kampus yang berkelanjutan, termasuk melalui digitalisasi data kesehatan menggunakan aplikasi Nusa-Care.

Serial webinar ini juga memperkenalkan inisiatif Gadjah Mada Health Club (GHC), sebuah pusat kebugaran terpadu yang menyediakan layanan skrining kebugaran, konsultasi gizi, serta pencatatan data dalam sistem rekam medis elektronik (RME). Webinar perdana yang mengusung tema “Aktivitas Fisik agar Terus Bugar” dipandu oleh Ina Amali Fauziah dari PKMK UGM dan menghadirkan tiga narasumber lintas disiplin.

Prof. Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes., AIFM., memaparkan pentingnya aktivitas fisik teratur sebagai fondasi kesehatan fisik dan mental. Ia menekankan bahwa aktivitas fisik ringan seperti stretching saat bekerja dapat memberikan manfaat signifikan, serta menyarankan masyarakat untuk berolahraga 2–5 kali per minggu dengan total waktu minimal 150 menit. Ia juga menyarankan pemeriksaan kebugaran dilakukan setidaknya dua kali dalam setahun.

Sementara itu, Dr. Iva Ariani, S.S., M.Hum., dari Fakultas Filsafat UGM menyoroti perlunya perubahan gaya hidup mahasiswa dan menanamkan filosofi sehat sebagai nilai hidup. Kampus, menurutnya, harus menyediakan ruang hidup sehat seperti kantin sehat, ruang hijau, serta sistem konseling mental yang kuat. Iva juga menegaskan bahwa sehat bukan hanya soal olahraga, tetapi juga mencintai diri dan hidup selaras dengan waktu.

Prof. Selo, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., Dekan Fakultas Teknik UGM, menegaskan bahwa kampus harus menjamin keselamatan dan kesehatan seluruh warganya melalui kebijakan Safety Health Environment (SHE). Fakultas Teknik telah mengimplementasikan kebijakan olahraga pagi tanpa kuliah, pengurangan plastik, hingga pelaporan pelanggaran SHE sebagai bagian dari penilaian kedisiplinan dosen dan mahasiswa. Upaya ini, menurutnya, merupakan investasi jangka panjang untuk mencetak lulusan unggul dan berintegritas.

Kegiatan ini sejalan dengan komitmen Universitas Gadjah Mada dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan. Dengan membangun kampus sehat berbasis digital, UGM terus berupaya menciptakan lingkungan yang mendorong produktivitas, kesejahteraan, serta kualitas hidup sivitas akademikanya. (Kontributor:Fajrul Falah).