FK-KMK UGM. Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) bagi kader kesehatan di Kelurahan Demangan, Kota Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung pada 27 Agustus 2025, diikuti oleh 39 peserta yang terdiri dari kader kesehatan tiap Rukun Warga (RW), ketua RW, serta perwakilan Tim Penggerak PKK. Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Lurah Demangan, Suleman Pirson Joko Susilo, S.Sos., yang menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menghadapi tantangan kesehatan.
Data kesehatan menunjukkan tren penyakit tidak menular (PTM) di wilayah Demangan kian memprihatinkan. Kasus hipertensi diperkirakan meningkat dari rata-rata 486 kasus per bulan pada tahun 2024 menjadi 534 kasus per bulan pada 2025. Sementara itu, kasus Diabetes Melitus relatif stabil di angka sekitar 300 kasus per bulan, namun obesitas terus mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir. Kondisi ini menjadi alasan mendesak perlunya penguatan kapasitas kader kesehatan untuk berperan aktif dalam pencegahan PTM.
TOT ini menghadirkan dua narasumber utama. Sesi pertama disampaikan oleh dr. Ika Septi Rukmini, yang menguraikan tren PTM sekaligus memperkenalkan berbagai jenis Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK), seperti soda, teh kemasan, jus instan, dan minuman energi. Ia menekankan bahwa konsumsi berlebihan MBDK menjadi salah satu faktor risiko penting terjadinya obesitas dan diabetes, sehingga edukasi masyarakat tentang risiko ini perlu digencarkan.
Sesi berikutnya dibawakan oleh dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D., yang membahas strategi pencegahan PTM melalui pengendalian konsumsi MBDK. Ia menyoroti faktor risiko yang bisa diubah, seperti pola makan dan kebiasaan merokok, serta faktor yang tidak bisa diubah, misalnya usia dan jenis kelamin. Selain itu, ia menekankan pentingnya memahami batas aman konsumsi gula, garam, dan lemak agar masyarakat dapat lebih bijak menjaga kesehatan.
Setelah pemaparan materi, peserta terlibat aktif dalam praktik interaktif membaca label gizi pada kemasan minuman. Mereka dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing menganalisis tiga jenis produk MBDK dengan bimbingan fasilitator. Aktivitas ini semakin menarik ketika peserta menggunakan timbangan digital dan gula pasir untuk melihat langsung jumlah kandungan gula yang sebenarnya terdapat dalam minuman tersebut.
Kegiatan ini sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). TOT ini berkontribusi pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui edukasi pencegahan PTM; mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas dengan memberikan peningkatan kapasitas bagi kader kesehatan; serta sejalan dengan SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan melalui pemberdayaan kader sebagai penggerak gaya hidup sehat di masyarakat. SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dengan kolaborasi aktif dan edukasi yang berkesinambungan, kegiatan ini diharapkan menjadi awal terbentuknya gerakan kolektif pengendalian konsumsi MBDK menuju masyarakat Demangan yang lebih sehat. (Kontributor: Boniy Taufiqurrahman, Nia Lestari).