FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Penguatan dan Peningkatan Kompetensi Wahana Keluarga Cerebral Palsy sebagai Mitra Pasien Cerebral Palsy di Rumah Sakit; Pendekatan Berbasis Kesehatan Komunitas” pada Rabu, 3 Juli 2025. Bertempat di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, kegiatan ini diketuai oleh dr. Ade Febrina Lestari, M.Sc., Sp.A(K), dan dimonitor langsung oleh Marina Hardiyanti, S.Gz., M.Sc., dengan melibatkan komunitas Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP) sebagai mitra utama.
Kegiatan ini bertujuan memberdayakan keluarga pasien cerebral palsy sebagai mitra aktif dalam proses perawatan melalui edukasi langsung dan penyediaan alat bantu praktis. Salah satu rangkaian utamanya adalah talkshow edukatif yang membahas topik penting seputar penanganan kegawatdaruratan, seperti pertolongan pertama pada kondisi kejang dan tersedak, serta pengenalan dasar fisioterapi untuk perawatan harian.
Tak hanya edukasi, program ini juga meluncurkan buku saku khusus bagi caregiver yang berisi panduan praktis merawat anak cerebral palsy di rumah secara aman dan efektif. Selain itu, tim pengabdian juga menyusun policy brief sebagai bentuk advokasi awal pembentukan Cerebral Palsy Center di wilayah Yogyakarta dan Sleman, guna menciptakan layanan yang lebih terstruktur, inklusif, dan terintegrasi.
Sinergi antara akademisi, komunitas WKCP, dan rumah sakit dalam kegiatan ini mencerminkan pendekatan transdisipliner yang kuat dalam mendukung kualitas hidup pasien cerebral palsy. Partisipasi aktif keluarga serta keterlibatan tenaga kesehatan memperkuat ekosistem dukungan yang berkelanjutan. Hingga saat ini, sekitar 50% dana dari Hibah DAMAS Abdimas FK-KMK 2025 telah terserap, menunjukkan progres signifikan dalam tahap awal pelaksanaan program.
Inisiatif ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui peningkatan akses layanan kesehatan dan edukasi keluarga, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan dengan pemberdayaan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan keluarga mereka, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, komunitas, dan institusi layanan kesehatan. FK-KMK UGM berharap langkah ini menjadi fondasi bagi sistem pelayanan kesehatan yang lebih responsif, adil, dan inklusif bagi semua pihak. (Kontributor: Resha Ayu).