FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan kegiatan penyuluhan kesehatan bagi siswa sekolah dasar sebagai upaya pencegahan penyakit diare dan kecacingan yang masih banyak ditemukan pada anak-anak di Indonesia. Kegiatan edukasi ini dilaksanakan di SDN 1 Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, sebagai bentuk pengabdian dan kolaborasi akademik dengan masyarakat. Pelaksanaan penyuluhan berlangsung pada 17 dan 19 Juni 2025, melibatkan tim Departemen Parasitologi FK-KMK UGM, staf pengajar, mahasiswa S2 Ilmu Kedokteran Tropis, mahasiswa S1 Kedokteran, serta dukungan guru-guru di sekolah setempat.
Penyakit diare dan kecacingan masih menjadi persoalan kesehatan yang mengancam anak usia sekolah. Data menunjukkan bahwa sekitar 9 dari 100 orang pernah mengalami diare, dan anak-anak adalah kelompok paling rentan. Sementara itu, kecacingan dapat menyerang hingga 3 dari 10 anak dan angkanya bisa lebih tinggi di beberapa wilayah. Salah satu pemicu utama masalah ini adalah kurangnya kebiasaan hidup bersih dan sehat, terutama kebiasaan mencuci tangan sebelum makan atau setelah beraktivitas.
Melalui penyuluhan ini, FK-KMK UGM berupaya membawa pendekatan edukasi yang komunikatif. Tim pengajar menyampaikan materi tentang pentingnya menjaga kebersihan tubuh, sementara para guru SD membantu menerjemahkan pesan menjadi penjelasan yang mudah dipahami oleh siswa. Mahasiswa turut mendampingi kegiatan, berinteraksi langsung, dan membimbing anak-anak selama proses pembelajaran berlangsung.
Sasaran program adalah siswa kelas 1 hingga kelas 3 SD, dengan fokus utama pada praktik mencuci tangan yang benar. Anak-anak diperkenalkan enam langkah mencuci tangan sesuai panduan WHO, menggunakan sabun dan air mengalir. Metode ini terbukti efektif mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh dan menekan risiko penyakit infeksi.
Untuk menambah antusiasme, edukasi dikemas lewat ceramah singkat, praktik langsung, serta kegiatan menggambar yang memungkinkan anak mengekspresikan pemahaman mereka tentang perilaku hidup bersih. Respons siswa sangat positif; mereka mengikuti instruksi dengan bersemangat dan mampu mengingat langkah-langkah cuci tangan dengan baik. Guru-guru setempat pun menyambut baik kegiatan ini karena sejalan dengan pembelajaran kesehatan di sekolah.
Melalui kegiatan yang sederhana namun bermakna ini, diharapkan kesadaran hidup bersih dan sehat dapat tertanam sejak dini. Kebiasaan mencuci tangan secara rutin menjadi langkah kecil yang berdampak besar untuk menjaga kesehatan anak-anak dan mencegah penyakit di lingkungan sekolah maupun rumah.
Program ini turut berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera yang menekankan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui pembelajaran yang inklusif, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan antara akademisi, sekolah, dan masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan.
Kegiatan penyuluhan kesehatan yang diselenggarakan FK-KMK UGM di SDN 1 Karanganom menjadi bukti nyata komitmen institusi dalam mendukung kesehatan anak-anak melalui edukasi yang mudah dipahami. Dengan metode pembelajaran yang menarik dan partisipatif, program ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan siswa tentang kebersihan diri, tetapi juga membentuk kebiasaan hidup sehat yang lebih berkelanjutan. Kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan sekolah menjadi elemen penting yang memastikan kegiatan berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi komunitas. (Kontributor: dr. Alfin Herjuno Dwiputro, M.Sc).




