FK-KMK UGM. Pusat Kolaborasi Riset Biofilm, Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Lokakarya Prosedur Uji Pembentukan Biofilm dan Uji Antibiofilm pada Bakteri dan Fungi. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Kamis–Jumat, 6–7 November 2025, bertempat di Laboratorium Mikrobiologi FK-KMK UGM.
Lokakarya ini bertujuan memperdalam pemahaman peserta terhadap konsep dasar pembentukan biofilm sekaligus memberikan pengalaman langsung (hands-on training) dalam melakukan uji biofilm pada bakteri dan fungi. Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan mampu meningkatkan kemampuan analisis dan interpretasi hasil pengujian antibiofilm secara ilmiah dan terstandar.
Dalam sambutannya, dr. Almarissa, Sp.MK., selaku perwakilan panitia, menyampaikan bahwa peserta akan mempelajari berbagai metode pengujian biofilm menggunakan antibiotik maupun ekstrak bahan alami. “Kami berharap peserta mampu mengembangkan keterampilan laboratorium yang mendukung penelitian antibiofilm serta berkontribusi terhadap peningkatan kualitas riset.”
Pada hari pertama, peserta mendapatkan pemaparan dari Prof. dr. Titik Nuryastuti, M.Si., Ph.D., Sp.MK.(K). Beliau memaparkan materi tentang Proses Pembentukan Biofilm pada Mikroorganisme: Mekanisme dan Regulasi. Dalam paparannya, Prof. Titik menekankan pentingnya pemahaman mengenai mekanisme pembentukan biofilm sebagai dasar dalam pengembangan metode pengendalian infeksi mikroba. Materi berikutnya disampaikan oleh Apt. Ni Luh Putu Vidya Paramita, S.Farm., M.Sc., yang menjelaskan mengenai Critical Points dalam Uji Antibiofilm, mencakup aspek-aspek teknis yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat.
Peserta dibagi menjadi tiga kelompok untuk mengikuti sesi praktik laboratorium yang meliputi Peremajaan dan StandarisasiKonsentrasi Inokulum (Optical Density) serta Perhitungan Suspensi Isolat, Pembentukan Biofilm – Pewarnaan biofilm dengan CV, serta Pembuatan Seri Konsentrasi Antimikroba (Serial Dilution). Melalui praktik tersebut, peserta memperoleh pengalaman langsung dalam melaksanakan prosedur uji pembentukan dan penghambatan biofilm secara komprehensif.
Sebanyak 30 peserta dari berbagai institusi pendidikan dan penelitian turut serta dalam lokakarya ini. Kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan panduan praktis pelaksanaan uji antibiofilm di laboratorium, memperkuat jejaring peneliti lintas lembaga, serta meningkatkan kapasitas riset nasional di bidang mikrobiologi. Selain itu, seluruh peserta akan menerima sertifikat pelatihan sebagai bentuk pengakuan atas kompetensi yang telah diperoleh.
Pelaksanaan lokakarya ini juga mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui upaya pencegahan infeksi mikroba, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan kapasitas pembelajaran praktis dan riset ilmiah, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi lintas lembaga dalam penelitian biofilm. (Humas/Sitam).




