FK-KMK UGM Gelar Guest Lecture Bertema Kesadaran Fertility Preservation

FK-KMK UGM. Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan Guest Lecture bertema “How to Improve Awareness on Fertility Preservation: Lessons Learned from Japan” pada Jumat (06/12). Guest Lecture ini diikuti oleh mahasiswa, alumni, serta terbuka untuk umum.

Pada kuliah tamu ini, narasumber yang memberikan materi adalah Prof. Seido Takae. Beliau pakar fertility preservation dari St. Marianna University School of Medicine, Jepang. Prof. Seido Takae membagikan pengalaman dan praktik terbaik yang telah dikembangkan di Jepang dalam meningkatkan kesadaran tentang fertility preservation, terutama bagi pasien dengan risiko infertilitas akibat penyakit atau pengobatan medis seperti kemoterapi dan radioterapi.

Fertility preservation menjadi isu krusial dalam praktik kedokteran modern. Pasien dengan penyakit kanker, sering kali menghadapi dampak terapi yang dapat mengancam peluang mereka untuk memiliki keturunan di masa depan. Oleh karena itu, edukasi dan pengembangan program kesadaran tentang fertility preservation menjadi langkah penting untuk membantu pasien mempertahankan fungsi reproduksi mereka.

Prof. Takae menyoroti berbagai strategi yang telah diterapkan di Jepang, mulai dari kampanye edukasi publik hingga pemanfaatan teknologi modern dalam bidang medis. Program ini tidak hanya menargetkan pasien dewasa, tetapi juga pasien anak/remaja yang berisiko mengalami penurunan kesuburan akibat pengobatan kanker.

Pada sesi diskusi, peserta mendapatkan wawasan mendalam mengenai teknologi dan pendekatan terkini dalam fertility preservation. Prof. Takae juga menekankan pentingnya kolaborasi antarprofesi medis untuk meningkatkan pemahaman masyarakat serta menciptakan kebijakan yang mendukung akses lebih luas terhadap layanan fertility preservation.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi pembaruan pengetahuan, namun juga sejalan dengan SDGs, khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dalam meningkatkan layanan kesehatan reproduksi bagi pasien berisiko, SDG 4: Pendidikan Berkualitas untuk menyediakan wawasan terkini melalui kolaborasi internasional, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan untuk memperluas akses layanan pelestarian kesuburan bagi semua lapisan masyarakat. Serta SGD 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Guest Lecture ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran serta mendorong pengembangan program serupa di Indonesia. Dengan hadirnya pakar seperti Prof. Seido Takae, FK-KMK UGM terus menunjukkan perannya sebagai pusat pendidikan dan inovasi kesehatan yang berkomitmen memberikan solusi atas tantangan kesehatan reproduksi global. (Kontributor: Endah Rahmawati/ Editor: Sitam).