FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan curah pendapat (brainstorming) terkait penyikapan Program Studi PPDS-1 dan PPDS-2. Hal itu dilaksanakan untuk mengidentifikasi perkembangan kebijakan dan detail kebutuhan dokter spesialis dan subspesialis di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, dan seluruh provinsi di Pulau Kalimantan. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Pusat FK-KMK UGM, pada Rabu (30/4/2025). Brainstorming dihadiri oleh seluruh representasi PPDS-1 dan PPD-2 di FK-KMK UGM.
Membuka sesi, Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni dan Pengabdian kepada Masyarakat (KAP) FK-KMK UGM, Dr. dr. Sudadi, Sp.An-TI., Subsp.N.Ak(K)., Subsp.An.R(K)., mengatakan sejak 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia telah bekerja sama dalam program pemenuhan kebutuhan dokter spesialis dan subspesialis. Selama dua tahun terakhir, terdapat peningkatan jumlah lulusan dan dosen sebesar 20 persen di Wilayah IV Indonesia. Selain itu, terdapat hadirnya rumah sakit pendidikan di Indonesia.
“Semenjak tahun kemarin, UGM mendapatkan penghargaan dari Menkes menjadi Fakultas Kedokteran dengan Penempatan Residen Mandiri di Daerah 3T. Ini berdampak pada akhir-akhir ini, banyak pemerintah daerah kabupaten yang meminta ke kita,” kata dr. Sudadi.
Di sisi lain, dr. Sudadi menambahkan, jumlah atau kapasitas yang dimiliki FK-KMK UGM untuk memenui kebutuhan pengiriman residen terbatas. “Kita berdiskusi jalan keluar yang bisa kita lakukan. Mungkin ada suatu program, ataupun mungkin ada suatu solusi yang lain,” ujar dr. Sudadi.
Dalam brainstorming tersebut, terdapat berbagai poin bahasan yang didiskusikan, antara lain identifikasi perspektif dan pengalaman masing-masing Prodi dalam mengelola kuota penerimaan untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis dan subspesialis di Wilayah IV (termasuk best practices yang dilakukan serta kendala yang dihadapi) serta identifikasi masukan dari masing-masing Prodi terkait usulan langkah strategis FKKMK UGM dalam mengoordinasi dan membantu pendirian Program Studi PPDS-1 di Fakultas Kedokteran lain. Dari kegiatan tersebut, luaran yang dihasilkan adalah draft sikap bersama seluruh Prodi PPDS-1 dan PPDS-2 di FKKMK UGM terkait kebutuhan pemenuhan dokter spesialis dan subspesialis di DIY, Jawa Tengah, dan seluruh provinsi di Pulau Kalimantan.
Kegiatan curah pendapat (brainstorming) terkait penyikapan Program Studi PPDS-1 dan PPDS-2 terhadap kebutuhan pemenuhan dokter spesialis dan subspesialis merupakan bagian dari upaya FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Citra/Humas).