FK-KMK UGM Gelar Bedah Buku “Rahasia Gerak Tikus” untuk Kupas Etika dan Protokol Riset Medis

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan kegiatan bedah buku bertajuk “Rahasia Gerak Tikus di Balik Suksesnya Riset Medis”, pada Kamis (25/9)

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan kegiatan bedah buku bertajuk “Rahasia Gerak Tikus di Balik Suksesnya Riset Medis”, pada Kamis (25/9). Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid di Auditorium Pascasarjana Lantai 1 Gedung Tahir Foundation dan platform Zoom. Dengan dihadiri 116 peserta, kegiatan bertujuan untuk memperkenalkan isi buku sebagai referensi utama dalam pembelajaran protokol latihan fisik, faktor-faktor penentu keberhasilan, serta panduan teknis penelitian hewan coba.

Kegiatan dimulai dengan diawali oleh sambutan dari dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM. Dalam sambutannya, dr. Hamim menyampaikan bahwa bedah buku ini dapat menambah pemahaman mengenai cikal bakal keberhasilan penelitian biomedis. Selain itu, dr. Hamim menekankan bedah buku ini dapat mengenalkan basic perlakuan pada tikus kepada para partisipan.

“Terima kasih atas kesediaan narasumber yang telah meluangkan waktu untuk menjadi pemateri pada bedah buku ini. Semoga hasil dari diskusi di forum ini memiliki dampak pada keberlanjutan penelitian di masa yang akan datang,” kata dr. Hamim.

Acara berlanjut dengan diskusi yang dimoderatori oleh dr. Widya Widyastuti, M.Sc., M.Med.Ed., Ph.D selaku Dosen Departemen Fisiologi FK-KMK UGM. Dalam mengawali diskusi, dr. Widya memantik audiens dengan menjelaskan secara sekilas muatan substansi buku yang hendak dibedah. 

Selanjutnya, diskusi dimulai oleh pemaparan materi dari Prof. Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes., AIFM, AIFO-K selaku penulis buku “Perlakuan Aktivitas Fisik pada Hewan Coba Tikus dalam Penelitian Biomedis”. Prof. Denny menyampaikan, di balik hasil penelitian di buku ini, terdapat juga inspirasi dari perjalanan akademiknya saat menjalani studi S3. Selain itu, Prof. Denny menekankan buku ini diciptakan untuk memudahkan mahasiswa mendapatkan panduan yang jelas dalam penanganan hewan coba.

“Buku ini memberikan bantuan pada pertimbangan aspek etis dan protokol dalam perlakuan hewan coba, khususnya pada tikus. Dikarenakan saya memiliki background kepakaran olahraga, saya memberikan perspektif baru khususnya dalam olahraga pada tikus,” kata Prof. Denny.

Sesi dilanjutkan oleh penuturan dari Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, MP, selaku narasumber kedua sekaligus Ketua Komite Hewan Coba Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Prof. Pudji mengapresiasi buku Prof. Denny dan menegaskan buku ini merupakan pionir pertama penelitian tikus secara fisik. Selain itu, Prof. Pudji turut menjelaskan bahwa dalam penelitian hewan coba, dibutuhkan  prinsip 3R (replacement, reduction, refinement) dan prinsip 5F (freedom from hunger, malnutrition and thirst; freedom from fear and distress; freedom from discomfort; freedom from pain, injury and disease; dan freedom to express normal patterns of behavior) untuk mempertegas cakupan penelitian baik sedang maupun berat.

“Buku ini memberikan perspektif baru tentang perlakuan hewan coba, tetapi saya menegaskan dan memberikan saran bahwa perlakuan hewan coba diharapkan menjunjung tinggi prinsip 3R dan 5F,” kata Prof. Pudji.

Pada sesi pembahas yang disampaikan oleh dr. Nur Alfian, Ph.D selaku dosen Departemen Anatomi FK-KMK UGM, ia menegaskan bahwa buku tersebut cukup lengkap untuk memberikan pemahaman baru terkait bahasa konsep dan bahasa teknis dalam penangan hewan coba.

“Buku ini sungguh luar biasa, khususnya dalam memberikan jawaban terkait dengan penelitian genetik di bidang anatomi,” kata dr. Alfian.

Lebih lanjut, buku Prof. Denny ini turut dibedah oleh dr. Andreanyta Meliala, Ph.D., AIFM selaku dosen Departemen Fisiologi FK-KMK UGM. dr. Andreanyta menyampaikan buku karya Prof. Denny memudahkan dosen pembimbing untuk memandu mahasiswa dalam melakukan praktikum hewan coba.

“Buku ini menjadi alat jitu yang memudahkan dosen memberikan edukasi kepada mahasiswa terkait dengan landasan etis dan protokol bagaimana memperlakukan tikus dengan baik,” kata dr. Andreanyta Meliala, Ph.D., AIFM.

Kegiatan ini turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), diantaranya pada poin 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dikarenakan terdapat diskusi pada komitmen perkembangan inovasi kesehatan, poin 4: Pendidikan Berkualitas yang menekankan komitmen pada respons tanggap minimnya literatur terkait perlakuan hewan coba, dan poin 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur yang berkomitmen pada bertumbuhnya industri dan inovasi kesehatan yang bersumber dari hasil diseminasi penelitian. (Reporter/Tedy)