FK-KMK UGM. Dalam rangka mendorong percepatan eliminasi kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, Koalisi Bersama Lawan Dengue (KOBAR Lawan Dengue) bersama Kaukus Kesehatan DPR RI menyelenggarakan High Level Focus Group Discussion (FGD) bertema “Strategi Menuju Nol Kematian Dengue di Indonesia pada 2030”. Acara berlangsung pada Senin, 26 Mei 2025, bertempat di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara I, Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, dan sekaligus menandai peluncuran resmi Presidium Kaukus Kesehatan DPR RI.
Forum ini merupakan bentuk konkret dalam merespons target global WHO untuk mencapai nol kematian dengue pada 2030. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan awal tahun 2025, Indonesia menyumbang 1.334 kematian akibat DBD dari total 1.600 kasus kematian se-ASEAN, menjadikan isu ini sebagai salah satu prioritas nasional. Upaya pengendalian telah tertuang dalam RPJMN 2020–2024 dan Renstra Kemenkes, dengan target ambisius menurunkan angka kasus menjadi di bawah 10 per 100.000 penduduk di 90% kabupaten/kota.
FGD ini mempertemukan pemangku kepentingan dari berbagai sektor: Kementerian, lembaga internasional, akademisi, organisasi profesi, hingga swasta dan inovator teknologi. FK-KMK UGM turut berkontribusi aktif dalam forum ini melalui kehadiran Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D., Guru Besar Ilmu Farmakologi dan Terapi, yang hadir sebagai delegasi dari Pusat Kajian Kesehatan Anak FK-KMK UGM.
Diskusi mencakup pembaruan Strategi Nasional Penanggulangan Dengue (STRANAS), perencanaan program kerja KOBAR, serta strategi lintas sektor seperti penguatan surveilans, deteksi dini, promosi kesehatan, dan pembiayaan berkelanjutan. Dilibatkannya lembaga akademik seperti FK-KMK UGM mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas, terutama dalam penguatan kapasitas riset dan tenaga kesehatan.
Partisipasi FK-KMK UGM juga mencerminkan komitmen terhadap SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan dukungan pada upaya penanggulangan penyakit menular melalui pendekatan berbasis bukti. Inovasi seperti teknologi wolbachia dan vaksinasi turut memperkuat kontribusi pada SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta menggarisbawahi pentingnya kemitraan sebagaimana tercantum dalam SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Melalui forum strategis ini, diharapkan lahir komitmen kebijakan yang berkelanjutan dan kolaboratif untuk mewujudkan Indonesia bebas kematian akibat dengue pada 2030, sejalan dengan penguatan sistem kesehatan nasional di era perubahan iklim dan tantangan penyakit tropis. (Kontributor: Dhimas Sholikhul Huda).