FK-KMK UGM Dukung Penguatan Riset Internasional Bidang Farmakovigilans

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan ujian pra-proposal penelitian doktoral yang diikuti oleh salah satu kandidat mahasiswa program Ph.D. pada Jumat, 16 Mei 2025. Kegiatan ini menghadirkan Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D., dosen FK-KMK UGM, sebagai penguji dalam sidang yang digelar di Murdoch Children’s Research Institute, University of Melbourne, Australia. Dalam kesempatan tersebut, dr. Lukman Ade Chandra, M.Med., M.Phil., mempresentasikan proposal penelitiannya yang berjudul “Identification of Pharmacovigilance Events Using Diverse Real-World Data in Indonesia.”

Penelitian yang diajukan oleh dr. Lukman Ade Chandra menitikberatkan pada upaya identifikasi kejadian farmakovigilans dengan memanfaatkan beragam data dunia nyata di Indonesia. Topik ini menjadi sangat penting mengingat farmakovigilans berperan besar dalam pengawasan pasca-pemasaran obat untuk mendeteksi, menilai, dan mencegah risiko efek samping yang dapat membahayakan pasien. Melalui pendekatan ini, penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan sistem kesehatan nasional yang lebih tanggap, aman, dan berbasis bukti ilmiah.

Sebagai penguji, Prof. Jarir At Thobari memberikan masukan substansial terhadap rancangan penelitian, mulai dari aspek metodologi hingga potensi kontribusi ilmiah yang bisa dicapai. Beliau menekankan pentingnya pemanfaatan data kesehatan yang luas dan valid dalam mendorong pengembangan sistem farmakovigilans di Indonesia. Dengan adanya kajian ini, diharapkan pula akan terbangun ekosistem penelitian yang memperkuat keterhubungan antara lembaga akademik, regulator, serta penyedia layanan kesehatan.

Selain memperkuat pengawasan obat di tingkat nasional, kegiatan ini juga merefleksikan pentingnya kolaborasi riset internasional. Kerja sama antara FK-KMK UGM dan University of Melbourne menjadi salah satu contoh nyata dalam membangun jejaring akademik lintas negara yang dapat menghasilkan inovasi di bidang kesehatan. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat kapasitas peneliti, tetapi juga membuka ruang bagi pengembangan teknologi serta pemanfaatan data kesehatan dalam mendukung kebijakan publik yang lebih baik.

Penelitian tentang farmakovigilans berkontribusi pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan memperkuat keamanan penggunaan obat dan perlindungan pasien, pembelajaran lebih berkualitas. Di sisi lain, pemanfaatan teknologi kesehatan serta inovasi kebijakan berbasis data mendukung SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Tidak kalah penting, kolaborasi riset lintas negara ini juga memperkuat SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui sinergi antara institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan Australia.

Keterlibatan FK-KMK UGM dalam mendukung penelitian internasional ini memperlihatkan komitmen kuat institusi dalam mengembangkan riset berbasis bukti, melahirkan inovasi di bidang kesehatan, sekaligus memperluas jejaring kolaborasi global. Kegiatan ini menjadi langkah penting bagi Indonesia dalam mewujudkan sistem kesehatan yang lebih aman, tangguh, dan berdaya saing internasional. (Kontributor: Tim CEBU).