FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada melalui Departemen Obstetri dan Ginekologi turut berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan Siang Klinik yang diadakan oleh Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini bertajuk “Best Practice in Obstetrics (Pengalaman ANC dan Melahirkan di Negara Maju)” dan berlangsung di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, pada 16 Februari 2025. Acara ini dihadiri oleh para dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dari berbagai institusi pendidikan dan layanan kesehatan di Indonesia.
Empat staf pendidik dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM turut menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, yaitu dr. Sarrah Ayuandari, Ph.D., Sp.O.G.; dr. Endah Rahmawati, MA., Ph.D., Sp.O.G.; dr. Ratri Wulandari, M.Sc., Ph.D.; dan dr. Pramudita Putri Dyatmika Mandegani, MPH. Diskusi dipandu oleh Dr. dr. Diah Rumekti Hadiati, Sp.O.G., Subsp.K.Fm., M.Sc. sebagai moderator.
Dalam sesi ini, para narasumber berbagi pengalaman pribadi dan profesional selama menjalani kehamilan, persalinan, dan perawatan pascapersalinan di luar negeri. Melalui perspektif lintas negara tersebut, peserta diajak memahami berbagai sistem maternal care yang berhasil menurunkan risiko komplikasi serta meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi.
Dari Australia, dr. Pramudita Putri Dyatmika Mandegani menceritakan pentingnya skrining kesehatan mental ibu hamil, sistem pemantauan yang terintegrasi, serta pengalaman melahirkan tanpa rasa sakit melalui metode painless labour. Semua layanan tersebut didukung oleh sistem asuransi kesehatan nasional yang menjamin kenyamanan dan keamanan ibu selama proses kehamilan.
Sementara itu, dr. Sarrah Ayuandari berbagi pengalaman di Jerman yang menekankan pentingnya integrasi antara tenaga medis dan bidan, termasuk kunjungan rumah pascapersalinan (homecare visit) untuk mendeteksi dini komplikasi. Pendekatan serupa di Inggris juga ditekankan oleh dr. Ratri Wulandari, yang menyoroti pentingnya partisipasi aktif ibu dalam perencanaan persalinan (birth plan) dan keberlanjutan layanan pascakelahiran melalui kunjungan bidan ke rumah.
Dari Taiwan, dr. Endah Rahmawati menjelaskan bahwa sistem pelayanan maternal di negara tersebut terstruktur melalui skema National Health Insurance (NHI), dengan pemeriksaan rutin dan skrining GBS universal. Ia juga menyoroti bagaimana budaya tradisional Yuezi bertransformasi menjadi Yuezi centers—pusat perawatan ibu pascapersalinan yang menggabungkan pendekatan medis modern dengan nilai-nilai budaya lokal.
Kegiatan ini memperlihatkan bahwa praktik pelayanan maternal di berbagai negara dapat menjadi sumber pembelajaran berharga bagi Indonesia. Melalui dialog terbuka dan berbagi pengalaman, FK-KMK UGM mendorong transformasi sistem maternal nasional yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan ibu serta anak.
Pelaksanaan kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen FK-KMK UGM dalam mendukung SDGs, khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui peningkatan kapasitas tenaga medis dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi; SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui pendidikan kedokteran berkelanjutan dan pembelajaran lintas negara; SDG 5: Kesetaraan Gender dengan memperkuat pemenuhan hak kesehatan reproduksi perempuan; serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi internasional di bidang kesehatan maternal dan kebidanan.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM dalam menguatkan pendidikan, riset, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Melalui inisiatif seperti Siang Klinik, FK-KMK UGM berupaya menghadirkan sistem pelayanan yang lebih manusiawi, berbasis bukti, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat menuju Indonesia yang lebih sehat dan berkeadilan. (Kontributor: Munjayati).




