FK-KMK UGM. Departemen Anatomi, FK-KMK UGM menyelenggarakan kegiatan diseminasi pengetahuan melalui partisipasi sebagai narasumber dalam program Ranah Publik TVRI Yogyakarta, sebuah program dialog yang membahas isu-isu aktual di masyarakat. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 24 Oktober 2025, disiarkan langsung dari Studio 2 TVRI Yogyakarta, dengan mengangkat tema “Wellness Tourism: Apa dan Bagaimana?”. Melalui kesempatan ini, FK-KMK UGM menyampaikan pemahaman publik mengenai arah pengembangan wellness tourism di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan berbasis wisata kebugaran.
Dalam program tersebut, dr. Santosa Budiharjo, M.Kes., PA(K), dosen Departemen Anatomi FK-KMK UGM sekaligus Ketua PPKORI DIY, menjadi narasumber utama yang memaparkan posisi strategis Yogyakarta dalam pengembangan wellness tourism. Ia menjelaskan bahwa DIY memiliki modal besar berupa kekayaan budaya, tradisi pengobatan lokal, dan kapasitas pendidikan kesehatan yang mapan. Menurutnya, pengembangan wellness tourism harus dilakukan melalui sinergi yang kuat antar sektor akademik, kesehatan, dan pariwisata sehingga wisata kebugaran tidak hanya dipandang sebagai aktivitas rekreasi, tetapi juga sebagai sarana edukasi kesehatan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dr. Santosa menekankan bahwa pendekatan berbasis ilmiah serta pengawasan medis menjadi aspek penting untuk menjaga mutu dan kredibilitas layanan wellness tourism, sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Selain dr. Santosa, acara tersebut turut menghadirkan Dr. dr. Probosuseno, Sp.PD.K-Ger., FINASIM, SE, MM, AIFO-K, selaku Ketua PERGEMI DIY, serta Rr. Esti Cemporaningsih, S.T., M.Sc., Koordinator Divisi Riset Pusat Studi Pariwisata UGM. Keduanya memberikan perspektif mengenai peluang bisnis, strategi pengembangan industri, serta model kolaborasi lintas sektor yang dapat memperkuat ekosistem wellness tourism di DIY. Kehadiran berbagai narasumber dari bidang kesehatan dan pariwisata ini menunjukkan bahwa pengembangan wellness tourism memerlukan pendekatan multidisipliner yang terintegrasi.
Partisipasi Departemen Anatomi FK-KMK UGM dalam kegiatan ini semakin menegaskan komitmen institusi dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Upaya edukasi melalui diskusi publik mencerminkan kontribusi terhadap SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, terutama dalam memperkuat jejaring kerja dan pengembangan riset di bidang wellness tourism.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kontribusi akademik dalam pengembangan wellness tourism di DIY. Melalui pemaparan ilmiah, diskusi lintas sektor, dan upaya membangun kemitraan, kegiatan ini membuka peluang baru untuk menjadikan Yogyakarta sebagai pusat wellness tourism yang kredibel, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesehatan masyarakat. (Kontributor: Yusuf Choirul).




