FK-KMK UGM. Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan University of Glasgow menyelenggarakan kegiatan diseminasi program A Stop Smoking in Schools Trial (ASSIST) sebagai bagian dari upaya pencegahan perilaku merokok pada remaja. Kegiatan diseminasi bertajuk “A Stop Smoking in Schools Trial (ASSIST): Pencegahan Merokok Berbasis Sekolah oleh Teman Sebaya” ini dilaksanakan pada 9–10 Desember 2025 di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Magelang, melibatkan peneliti, pemangku kebijakan, sekolah, serta fasilitas layanan kesehatan tingkat pertama.
Program ASSIST merupakan intervensi pencegahan merokok berbasis teman sebaya yang telah terbukti efektif di Inggris dan kini diadaptasi ke dalam konteks Indonesia. Dalam implementasinya, siswa sekolah menengah pertama dipilih dan dilatih sebagai peer supporter untuk menyampaikan pesan pencegahan merokok secara informal kepada teman sebayanya. Pendekatan ini dirancang agar komunikasi berlangsung secara alami, dekat dengan kehidupan remaja, serta memungkinkan pesan kesehatan menyebar secara lebih organik di lingkungan sekolah.
Kegiatan diseminasi menjadi penutup rangkaian uji coba ASSIST di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Magelang sekaligus ruang refleksi bersama atas capaian, tantangan, serta peluang keberlanjutan program. Pada sesi pertama, tim peneliti memaparkan hasil implementasi ASSIST di Indonesia. Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. menyampaikan gambaran umum pelaksanaan program, dilanjutkan oleh dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D. yang memaparkan temuan kuantitatif terkait perubahan perilaku merokok selama intervensi, serta Dr. Retna Siwi Padmawati, M.A. yang menjelaskan hasil kualitatif mengenai kelayakan dan penerimaan program di konteks lokal.
Sesi kedua dikemas dalam format talkshow dengan menghadirkan guru, trainer, dan para peer supporter. Para narasumber berbagi pengalaman terkait pelatihan hingga praktik penyampaian pesan pencegahan secara informal. Diskusi ini menunjukkan bahwa pendekatan teman sebaya mampu menciptakan komunikasi yang lebih relevan dan mudah diterima oleh siswa. Program ASSIST memperoleh respons positif dari berbagai pihak. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, melalui drg. Arumi Wulansari, M.P.H., menyampaikan dukungan terhadap keberlanjutan program dengan mendorong adaptasi yang lebih efisien serta kolaborasi antara puskesmas dan Dinas Pendidikan.
Kegiatan tersebut berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs, yaitu SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui upaya pencegahan perilaku merokok sejak usia remaja, SDG 4: Pendidikan Berkualitas dengan penguatan pembelajaran kesehatan yang partisipatif dan kontekstual di sekolah, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi antara akademisi, sekolah, puskesmas, pemangku kebijakan, dan mitra internasional dalam promosi kesehatan masyarakat. (Kontributor: Sinta Ristiyanti, Alfiyah).



