FK-KMK UGM. Departemen Histologi & Biologi Sel, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan program daur ulang sampah kertas sebagai langkah nyata menjaga kelestarian lingkungan di lingkungan kerja. Program ini mulai dilaksanakan pada tahun 2024 di Yogyakarta dengan melibatkan staf tenaga kependidikan maupun dosen dalam pengumpulan dan pengelolaan sampah kertas secara sistematis.
Program daur ulang tersebut dilakukan melalui beberapa tahapan yang terstruktur. Pertama, sampah kertas dipisahkan dari jenis sampah lainnya dan ditempatkan pada wadah khusus yang telah disediakan di area departemen. Selanjutnya, departemen menyediakan titik pengumpulan resmi serta mengumumkan kepada seluruh staf dan dosen agar buku, dokumen, atau arsip yang sudah tidak digunakan dapat disalurkan ke lokasi tersebut. Setelah proses pengumpulan selesai, sampah kertas kemudian disalurkan kepada rekanan atau jasa daur ulang yang telah menjalin kerja sama dengan pihak departemen.
Selain menekan jumlah limbah yang berakhir di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), program ini juga memberikan nilai tambah bagi departemen. Hasil dari penjualan kertas daur ulang dapat digunakan kembali untuk mendukung kebutuhan operasional maupun kegiatan lain yang bermanfaat. Dengan demikian, program ini tidak hanya berdampak positif terhadap kelestarian lingkungan, tetapi juga membawa manfaat ekonomis yang nyata.
Program daur ulang sampah kertas ini selaras dengan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dengan mendorong pengelolaan limbah yang efisien dan berkelanjutan. Selain itu, program ini berkontribusi pada SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, karena berperan dalam mengurangi emisi karbon yang biasanya muncul dari produksi kertas baru. Hal ini menjadi bukti bahwa langkah kecil di tingkat departemen dapat memberikan kontribusi besar bagi upaya pelestarian lingkungan global.
Kegiatan daur ulang kertas yang digagas oleh Departemen Histologi & Biologi Sel FK-KMK UGM merupakan contoh nyata bagaimana institusi pendidikan dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Melalui program sederhana namun berkesinambungan, manfaat yang dihasilkan bukan hanya dalam aspek ekologis, tetapi juga dalam aspek sosial dan ekonomi, sekaligus mendukung tercapainya target pembangunan berkelanjutan. (Kontributor: Wahyu Hidayat).




