FK-KMK UGM Dorong Kolaborasi Strategi Pariwisata Kesehatan Melalui Webinar Smart Packaging Menuju Peluncuran Guci Medical Wellness

FK-KMK UGM. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK), FK-KMK UGM bersama RS dr. Soeselo Slawi dan didukung oleh Pemerintah Kabupaten Tegal menyelenggarakan Webinar Smart Packaging: Strategi Travel Agent dalam Meramu Paket Weekdays Medical Wellness di Guci. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian menuju peluncuran Guci Medical Wellness yang akan berlangsung pada 7–8 Oktober 2025.

Webinar ini membahas strategi pengemasan produk medical wellness tourism di kawasan Guci, Tegal, agar menjadi paket wisata yang menarik, berdaya jual, dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Prof. Laksono Trisnantoro membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya peran agen perjalanan dalam merancang dan memasarkan paket terpadu yang menggabungkan pariwisata dan layanan kesehatan. Ia juga menyoroti manfaat berwisata pada hari kerja (weekdays), seperti harga yang lebih terjangkau dan suasana yang lebih tenang, sehingga dapat meningkatkan minat wisatawan. Prof. Laksono juga menegaskan perlunya edukasi kepada calon wisatawan mengenai manfaat tersebut serta menggandeng operator swasta untuk menciptakan paket wisata kesehatan yang terintegrasi dengan pengalaman kuliner dan budaya lokal.

Dalam sesi berikutnya, Bobby Ardyanto Setya Adjie membahas potensi besar pariwisata kesehatan di Indonesia, khususnya di kawasan Guci yang memiliki sumber daya alam melimpah seperti pemandian air panas dan kekayaan obat tradisional. Ia menekankan pentingnya membangun ekosistem pariwisata kesehatan terpadu yang mencakup rumah sakit berstandar, tenaga ahli, dan fasilitas pendukung untuk bersaing secara global. Selain itu, Bobby menjelaskan perlunya strategi pemasaran yang efektif melalui identifikasi pasar, penciptaan nilai jual unik, serta kolaborasi lintas sektor guna memperkuat daya saing dan menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Menambahkan perspektif praktis, Rinto Kuswoyo dari Pelangi Wisata Tour memaparkan rancangan paket medical wellness yang meliputi akomodasi, hidroterapi, forest bathing, akupunktur, hingga wisata kuliner. Paket ini dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan pengguna dan ukuran kelompok wisata. Diskusi berlanjut pada peluang integrasi antara layanan agen perjalanan dan rumah sakit dalam menyusun paket wisata sehat yang menyasar wisatawan yang ingin berlibur sekaligus menjaga kebugaran tubuh.

Melalui kegiatan ini, peserta diajak memahami pentingnya pengemasan produk medical wellness tourism yang berbasis pengalaman dan berorientasi pada kebutuhan pengguna. Strategi pemasaran yang kuat, promosi lintas sektor, serta branding yang konsisten menjadi kunci dalam membangun citra Guci sebagai destinasi wisata kesehatan unggulan di Indonesia.

Kegiatan ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui penguatan sektor pariwisata berbasis kesehatan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan sektor swasta.

Kolaborasi yang terbangun antara FK-KMK UGM, RS dr. Soeselo Slawi, dan pemerintah daerah menunjukkan langkah konkret dalam mengembangkan model pariwisata kesehatan yang inovatif dan berkelanjutan. Sinergi lintas sektor ini diharapkan menjadi contoh bagi pengembangan destinasi medical wellness lain di Indonesia, sekaligus memperkuat kontribusi UGM dalam mendukung kesehatan masyarakat dan perekonomian daerah. (Kontributor: Elisabeth Listyani).