FK-KMK UGM. Himpunan Mahasiswa Gizi Kesehatan (HIMAGIKA), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan International Nutrition and Health Symposium (INHESION) 2025 dengan tema “Sustainable Nutrition in the Face of Climate Change.” Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 19 Oktober 2025, secara bauran di Auditorium Hotel MM UGM dan daring melalui Zoom Meeting.
INHESION merupakan agenda ilmiah tahunan yang telah digelar sejak tahun 2016 dan kali ini diselenggarakan untuk memperingati World Food Day pada 16 Oktober, sebagai momentum dalam memperkuat kesadaran terhadap ketahanan pangan dan gizi berkelanjutan bagi semua kelompok usia. INHESION 2025 menghadirkan tiga narasumber internasional, yakni Dr. Syafiqah Rahmat dari Universiti Putra Malaysia, Assoc. Prof. Sastia Prama Putri dari Osaka University Jepang, dan Dian Caturini Sulistyoningrum, B.Sc., M.Sc., Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada.
Kegiatan ini diikuti oleh 155 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, tenaga kesehatan, pemerintah, serta masyarakat umum, baik secara luring maupun daring. Turut hadir pula perwakilan dari Dinas Kesehatan DIY, organisasi profesi PERSAGI dan Pergizi Pangan, serta beberapa perguruan tinggi bidang gizi di Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, menekankan pentingnya perubahan pola makan sehat dan berkelanjutan sebagai salah satu langkah nyata mencegah kematian dini dan menjaga keseimbangan lingkungan. Ia menegaskan bahwa kekayaan pangan lokal Indonesia mencerminkan potensi besar untuk mencapai keberlanjutan gizi dan kesehatan masyarakat.
Dian Caturini Sulistyoningrum, Ph.D., dalam paparannya menyampaikan pentingnya optimalisasi pola makan berkelanjutan berbasis pangan lokal. Menurutnya, pendekatan ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan dan lingkungan, tetapi juga memperkuat kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan bahan makanan lokal yang kaya nutrisi dan ramah lingkungan. Sementara itu, Assoc. Prof. Sastia Prama Putri membahas peran functional food dan bioaktif alami. Ia menyoroti pentingnya menekan konsumsi makanan ultra-proses serta menggali potensi pangan lokal seperti tempe dan sagu sebagai sumber pangan fungsional berkelanjutan.
Dr. Syafiqah Rahmat dari Universiti Putra Malaysia melengkapi sesi dengan topik “Nutrition Awareness and Food Choices: The Role of Youth in a Sustainable Food System”. Ia menekankan bahwa generasi muda memiliki peran vital dalam sistem pangan berkelanjutan, baik sebagai konsumen, inovator, maupun advokat. Ia juga menampilkan hasil riset mahasiswa seperti Nudging in Hospital Foodservice dan e-Menu Digitization Project yang menunjukkan inisiatif nyata anak muda dalam mendukung perubahan menuju sistem pangan yang lebih sehat dan lestari.
Kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui simposium ini, FK-KMK UGM turut berperan aktif dalam memperkuat kolaborasi lintas negara dan lembaga untuk mewujudkan sistem pangan yang sehat, berkelanjutan, dan tangguh terhadap perubahan iklim.
INHESION 2025 tidak hanya menjadi ajang ilmiah, tetapi juga menjadi ruang inspiratif bagi mahasiswa, akademisi, dan praktisi untuk bersama-sama membangun kesadaran terhadap pentingnya gizi berkelanjutan. FK-KMK UGM berkomitmen untuk terus menjadi pelopor dalam pendidikan dan penelitian di bidang gizi dan kesehatan masyarakat yang mendukung keberlanjutan lingkungan serta kesejahteraan manusia. (Kontributor: Divisi Publikasi INHESION 2025).




