FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menerima kunjungan studi banding Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Senin (20/05) di Gedung Pascasarjana Tahir Foundation Lantai 7 Sayap Utara terkait pembukaan Program Studi Kedokteran.
Pertemuan FK-KMK UGM dengan delegasi UINSA Surabaya membahas beberapa hal terkait Fakultas Kedokteran. Di antaranya peluang adanya kerja sama antar institusi di bidang pendidikan guna memperkuat sumber daya manusia, khususnya tenaga pengajar.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D, menyampaikan bahwa di Indonesia saat ini terdapat 117 Program Studi Kedokteran, dan masih banyak lagi yang mengajukan untuk membuka Prodi Kedokteran. Sehingga, tantangan terbesar di Prodi Kedokteran adalah pemenuhan SDM.
“Pengalaman kami mendampingi FK Borneo Tarakan memang harus menyekolahkan lagi staf tersebut dari awal. Instansi FK Borneo Tarakan mengirimkan stafnya untuk melanjutkan di Prodi Magister Ilmu Biomedik. Selain dosen Biomedik, juga dosen klinik, laboran, serta SDM lainnya tetap dibutuhkan,” terang dr. Hamim.
Dr. Ali Mustofa, M.Pd, Ketua Asistensi Percepatan Persiapan FK UINSA Surabaya menuturkan bahwa UINSA Surabaya sudah melakukan submit pendaftaran Fakultas Kedokteran. Namun ada catatan pada komponen dosen, khususnya dosen dari Biomedik. “Tujuan kami sebenarnya mohon dapat difasilitasi SDM utamanya dosen biomedik, histologi, fisiologi, dan anatomi. Untuk mekanismenya, kami mengikuti aturan di FK-KMK UGM.”
Diskusi FK-KMK UGM dengan UINSA Surabaya difokuskan pada peluang untuk ada kerja sama kedua institusi. Prof. Dr. dr. Hera Nirwati, M.Kes, Sp.MK, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan SDM menyampaikan yang bisa dilakukan adalah UINSA Surabaya mengirimkan staf pengajarnya untuk melanjutkan kuliah di FK-KMK UGM. Selain itu, nantinya UINSA Surabaya bisa berkomunikasi dengan Magister Ilmu Biomedik FK-KMK UGM untuk menjaring mahasiswa yang masih kuliah dan belum mempunyai instansi.
Kebutuhan dosen pengajar di Progam Studi Kedokteran sangat penting. Hal ini dikarenakan menjaga mutu pendidikan lebih baik. Studi banding UINSA Surabaya ke FK-KMK UGM ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Keberlanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 Pendidikan Berkualitas dan poin ke 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan karena berpotensi untuk kerja sama di bidang pendidikan dalam mengirimkan staf pengajar. (Sitam/Humas).