FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dan diskusi dengan tim peneliti AWaRe (Access, Watch, Reserve) dari St George’s, University of London (SGUL), pada Selasa (3/12). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung KPTU UGM dengan mendiskusikan penelitian “A Global Low- and Middle-Income Country Primary Care (PC) Antimicrobial Stewardship Trial using WHO AWaRe system – the AWaRe 1 Trial”, sebuah penelitian kerja sama antara SGUL dengan Pusat Kesehatan Reproduksi FK-KMK UGM. Pertemuan tersebut dihadiri oleh tim FK-KMK UGM, tim peneliti AwaRe, dan tim Oxford University Clinical Research Unit (OUCRU) Indonesia.
Salah satu delegasi tim peneliti AWaRe, Max Bachmann, mengungkapkan resistensi antibiotik merupakan masalah kesehatan publik yang terbesar saat ini. Pasalnya, banyak ditemukan penggunaan antibiotik yang tidak tepat secara global, utamanya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, yang justru dapat membahayakan nyawa masyarakat.
“Latar belakang penelitian ini adalah untuk menyediakan panduan diagnosis dan perawatan yang tepat kepada orang-orang yang terkena penyakit. Panduan ini dapat diaplikasikan oleh rumah sakit, dokter kepada pasien, sehingga antibiotik dapat diresepkan hanya jika dibutuhkan,” jelas Bachmann.
“Kita berusaha untuk memastikan bagaimana antibiotik digunakan secara tepat melalui penelitian ini,” tambah Max.
Raph Hamers yang memimpin Clinical Infectious Diseases Research Programme di Oxford University Clinical Research Unit (OUCRU) Indonesia menambahkan, kerangka kerja baru untuk penggunaan antibiotik ini sedang diuji coba dan perlu mengumpulkan lebih banyak sumber daya di area Yogyakarta.
“Kami berharap, penelitian ini kaya akan nilai dan sumber daya yang dapat diaplikasikan untuk peresepan antibiotik yang benar, serta mencegah terlalu banyak penggunaan antibiotik,” kata Hamers.
Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, MSc, ScD dari Pusat Kesehatan Reproduksi FK-KMK UGM menyampaikan sejak tahun 1994, FK-KMK UGM telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam berbagai penelitian tentang gizi dan kesehatan masyarakat. Prof. Siswanto mengatakan, penelitian AWaRe dapat turut bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo untuk uji coba.
“Ini adalah penelitian yang lama, yaitu tiga tahun. Harapannya, proyek ini dapat mendorong mahasiswa doktoral untuk terlibat dan aktif dalam penelitian seperti sebelum-sebelumnya,” kata Prof. Siswanto.
AWaRe merupakan sistem yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) untuk mengembangkan dan memvalidasi kerangka kerja baru untuk pengawasan, penentuan tolok ukur, dan uji coba penggunaan antibiotik yang optimal di lingkungan perawatan primer berpendapatan rendah dan menengah. Kerja sama ini turut berkontribusi dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Citra/Humas).