FK-KMK UGM dan Puskesmas Bambanglipuro Kolaborasi Kuatkan Peran Kader dalam Deteksi Dini PTM

FK-KMK UGM. Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) mengadakan pertemuan koordinasi dengan Puskesmas Bambanglipuro dalam rangka pelaksanaan program pengabdian masyarakat bertajuk “Optimalisasi Peran Kader dalam Deteksi Dini sebagai Upaya Menurunkan Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM).” Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu (21/05) ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Puskesmas Bambanglipuro, termasuk Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha, dan Programmer PTM, serta lima perwakilan FK-KMK UGM, yaitu Aditya Lia Ramadona, S.Si., M.Sc., Ph.D., Tutik Istiyanti, S.Sos., Alfiyah, S.K.M., Riyanti Setyaningsih, S.E., bersama dua mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam membangun sinergi antara institusi akademik dan layanan kesehatan primer untuk mengidentifikasi tantangan di lapangan. Salah satu isu utama yang mengemuka adalah masih rendahnya kepercayaan diri kader dalam menggunakan alat skrining PTM di kegiatan Posbindu. Meskipun beberapa kader telah mendapatkan pelatihan, banyak di antaranya yang belum memiliki kesempatan untuk mengasah keterampilan secara optimal. Di sisi lain, ketersediaan media edukasi juga masih sangat terbatas, yaitu hanya satu media per dusun, yang menyulitkan proses penyuluhan kesehatan secara efektif.

Selain aspek teknis, kader juga mengharapkan adanya panduan penyuluhan yang lebih lengkap dan interaktif, mencakup berbagai topik kesehatan seperti penyakit tidak menular, penyakit menular, gizi seimbang, serta tumbuh kembang anak. Kebutuhan ini menunjukkan pentingnya penguatan kapasitas kader tidak hanya dalam hal pemeriksaan, tetapi juga dalam hal komunikasi dan promosi kesehatan.

Program pengabdian ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, melalui peningkatan kemampuan kader dalam deteksi dini PTM yang berbasis komunitas, maupun SDG 4: Pendidikan Berkualitas karena melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaannya. Di samping itu, kerja sama ini juga mencerminkan implementasi SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dengan mendorong kolaborasi lintas sektor antara akademisi, fasilitas kesehatan primer, dan masyarakat.

Ke depan, tim dari FK-KMK UGM bersama Puskesmas Bambanglipuro berencana menyelenggarakan serangkaian pelatihan dan pendampingan intensif bagi para kader. Tidak hanya terbatas pada aspek teknis skrining, pelatihan ini akan memperkuat kemampuan kader dalam menyampaikan pesan kesehatan yang efektif dan kontekstual kepada masyarakat. Diharapkan, langkah ini dapat membangun sistem deteksi dini yang lebih kuat dan berkelanjutan di tingkat komunitas, serta mencetak kader sebagai agen perubahan di bidang kesehatan masyarakat. (Kontributor: Aliyah, Nia Lestari Muqarohmah).