FK-KMK UGM dan PLD UIN Sunan Kalijaga Kolaborasi Kembangkan Media Edukasi Kesehatan Ramah Disabilitas

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan diskusi bersama Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga sebagai bagian dari inisiatif pengabdian masyarakat untuk mengembangkan media edukasi kesehatan yang inklusif bagi penyandang disabilitas, khususnya komunitas Tuli. Diskusi perdana dalam rangkaian kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 2 Juni 2025 pukul 15.00 WIB di Ruang Kepala PLD UIN Sunan Kalijaga, dengan fokus pembahasan terhadap draft awal video edukasi kesehatan yang tengah disusun oleh tim FK-KMK UGM.

Hadir dalam kegiatan ini dr. Ardhina Ramania, MPH selaku ketua tim pengabdian dari Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial, bersama anggota tim yaitu Tutik Istiyani, S.Sos. (Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan), Sinta Ristiyanti, S.Pd., M.A. (asisten peneliti), dan Nia Lestari Muqarohmah, S.Kep., Ns. (mahasiswa Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat). Sementara itu dari PLD UIN Sunan Kalijaga turut hadir Dwi Sri Lestari, S.Psi., M.Pd. dan M. Rifky Kurnia selaku juru bahasa isyarat.

Tim FK-KMK UGM memaparkan konsep serta isi awal video edukasi kesehatan, yang kemudian mendapat berbagai masukan dari pihak PLD. Salah satu poin penting yang disampaikan adalah perlunya penyederhanaan teks dalam visual agar tidak mengganggu konsentrasi saat menerima informasi dari bahasa isyarat dan subtitle. PLD juga menyarankan agar video tetap dilengkapi dengan suara atau narasi (voice-over) untuk memperluas akses bagi penyandang disabilitas netra.

Tantangan dalam menyusun media edukasi yang ramah disabilitas pun turut dibahas, termasuk keterbatasan istilah medis dalam bahasa isyarat dan variasi tingkat penguasaan bahasa Indonesia di kalangan komunitas Tuli. Hal ini menegaskan bahwa proses perancangan konten edukasi harus dilakukan secara kolaboratif dan mempertimbangkan perspektif langsung dari penerima manfaat.

Menanggapi hal tersebut, tim FK-KMK UGM menyampaikan apresiasi atas masukan yang konstruktif. Kegiatan ini menjadi pijakan awal untuk kolaborasi berkelanjutan dalam penyusunan materi edukasi kesehatan yang inklusif dan relevan, tidak hanya untuk komunitas Tuli, tetapi juga untuk kelompok disabilitas lainnya di masa mendatang.

Inisiatif ini menjadi bagian dari kontribusi FK-KMK UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kolaborasi lintas institusi ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan konten edukasi kesehatan yang inklusif, partisipatif, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. (Kontributor: Sinta Ristiyanti).