FK-KMK UGM dan PIK POTADS Yogyakarta Selenggarakan Karnaval dan Unjuk Karya Peduli Down Syndrome

FK-KMK UGM bekerja sama dengan Pusat Informasi dan Kegiatan (PIK) Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) Yogyakarta menyelenggarakan Karnaval dan Unjuk Karya sebagai bagian dari Down Syndrome Awareness Month (DSAM) pada Minggu (26/10). Kegiatan ini digelar di Alun-Alun Kidul Yogyakarta dan dihadiri oleh setidaknya 200 peserta.

Acara mengusung tema “We Care, We Share”, yang bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian dan pemahaman terkait down syndrome, sekaligus menyemai ruang sosial dan budaya inklusi di masyarakat. Kegiatan ini menjadi simbol kolaborasi lintas sektor antara komunitas dan akademisi dalam menegaskan ruang publik yang terbuka dan egaliter. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai budaya Yogyakarta yang menjunjung tinggi keselarasan, harmoni, dan gotong royong.

Siti Nurjanah selaku Ketua PIK POTADS Yogyakarta menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sarana sosialisasi inklusif di ruang publik melalui rangkaian acara, seperti pembagian leaflet, stiker, dan bendera; penampilan bakat anak down; serta interaksi langsung di ruang publik melalui pawai mengelilingi Alun-Alun Kidul Yogyakarta. 

“Kegiatan ini juga dirancang sebagai ruang belajar sosial yang menyenangkan, menumbuhkan rasa percaya diri, melatih kemandirian, serta membangun interaksi positif anak atau individu dengan down syndrome dan lingkungan,” kata Siti.

Widya Wasityastuti, M.Sc., M.Med.Ed., Ph.D., Sp.KKLP selaku dosen Departemen Fisiologi FK-KMK UGM sekaligus Koordinator Seremoni DSAM menjelaskan, acara tersebut bukan sekadar perayaan, tetapi merupakan wujud gerakan sosial untuk menumbuhkan kesadaran sosial.

“Kegiatan ini selaras dengan nilai-nilai FK-KMK UGM, yakni pendidikan kesehatan yang humanistik dan berbasis masyarakat. Inklusi bukan hanya tentang menerima perbedaan, tetapi membangun kebersamaan,” ujar dr. Widya.

Selain itu, acara DSAM turut menghadirkan berbagai macam komunitas, organisasi  kemahasiswaan, dan organisasi sosial yang aktif menjadi mitra PIK POTADS Yogyakarta. Pada kegiatan ini, Asian Medical Students Association (AMSA) UGM, salah satu organisasi kemahasiswaan FK-KMK UGM, turut menghadirkan empat mahasiswa delegasi untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan kegiatan.

Menutup acara, dr. Widya menekankan bahwa setiap langkah dan senyum anak-anak down syndrome mengajarkan tentang ketulusan, kesabaran, dan cinta tanpa syarat. “Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk bersinar. Karena di balik setiap senyum mereka, tersimpan pesan sederhana namun abadi: Aku Ada, Aku Bisa,” pungkas dr. Widya.

Festival dan Unjuk Karya dalam rangka Down Syndrome Awareness Month sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu poin 4: Pendidikan Berkualitas yang menekankan perhatian khusus mengenai keberdampakan pendidikan dan disabilitas yang menyasar langsung anak-anak down syndrome; dan SDGs poin 10: Berkurangnya Kesenjangan dengan adanya komitmen ruang publik yang lebih inklusif bagi semua masyarakat, khususnya penyandang disabilitas.

Selain itu, kegiatan ini juga mendorong tercapainya SDGs poin 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh dan poin 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan melalui kemitraan global untuk meningkatkan kesadaran dan menghilangkan diskriminasi pada anak-anak dengan down syndrome. (Reporter/Tedy)