FK-KMK UGM dan Mitra Internasional Diskusikan Pengendalian Malaria dan Dengue

FK-KMK UGM. Pusat Kedokteran Tropis (PKT) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) dan Tropical Infectious Diseases Research & Education Centre (TIDREC), Universiti Malaya, menyelenggarakan webinar internasional bertajuk “Combating Malaria and Dengue: Innovations and Strategies”. Kegiatan ini berlangsung secara daring pada Rabu, 17 September 2025, dengan menghadirkan ratusan peserta dari berbagai institusi dalam rangka memperingati World Mosquito Day 2025.

Acara ini menghadirkan pembicara dari lembaga nasional maupun internasional, seperti World Health Organization (WHO) Indonesia, National University of Singapore (NUS), Monash University Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta Kementerian Kesehatan Malaysia. Dalam sambutannya, Wakil Dekan FK-KMK UGM, Prof. Dr. dr. Lina Choridah, Sp.Rad(K)., menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas negara yang terjalin. Menurutnya, forum ini menjadi sarana penting untuk memaparkan strategi dan teknologi terbaru dalam menanggulangi penyakit tular vektor yang masih menjadi ancaman kesehatan di kawasan tropis.

Webinar yang diikuti lebih dari 600 peserta ini menghadirkan dua sesi plenari dan empat sesi tematik. Sesi plenari menyoroti dampak global penyakit tular nyamuk serta pengaruh perubahan iklim terhadap pola penularan. Sesi tematik kemudian membahas berbagai isu penting, mulai dari kemajuan eliminasi malaria, inovasi pengendalian dengue, hingga pemanfaatan teknologi dan analisis data dalam surveilans penyakit. Berbagai temuan menarik diungkap, seperti potensi teknologi Wolbachia di Yogyakarta dalam menekan kasus dengue, bio-insektisida alami berbasis Streptomyces, hingga penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat deteksi dini wabah.

Selain itu, sesi yang menyoroti peran masyarakat dan kemitraan lintas sektor juga menekankan pentingnya pendekatan One Health. Paparan dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan penguatan strategi surveilans melalui SILANTOR 2.0, rebranding PSN 3M Plus, serta gerakan komunitas seperti “Satu Rumah Satu Jumantik.” Sementara itu, Kementerian Kesehatan Malaysia berbagi praktik baik tentang kolaborasi berbasis bukti ilmiah yang melibatkan lintas sektor dan masyarakat luas.

Melalui forum ini, FK-KMK UGM bersama mitra internasional berharap dapat memperkuat sinergi akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam merumuskan solusi inovatif dan berkelanjutan. Penyelenggaraan webinar ini juga berkontribusi langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui pencegahan penyakit menular, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui diseminasi ilmu pengetahuan berbasis riset, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim terkait dampaknya pada kesehatan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi lintas negara dan sektor. (Kontributor: Muhammad Ali Mahrus).