FK-KMK UGM dan FKG UGM Perkuat Kesiapsiagaan Mahasiswa Lewat Pelatihan Kegawatdaruratan Medik

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan Pelatihan Kegawatdaruratan Medik bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM, sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan mahasiswa dalam menghadapi situasi gawat darurat di lingkungan pelayanan kesehatan. Kegiatan ini berlangsung pada 20 November 2025 di area FKG UGM dan diikuti oleh 19 mahasiswa sebagai peserta. Pelatihan disusun untuk membekali calon tenaga kesehatan dengan keterampilan dasar serta pemahaman komprehensif mengenai penanganan kondisi kritis yang dapat terjadi kapan saja dan di berbagai situasi klinis.

Dalam pelatihan tersebut, dr. Muhammad Yogi Prandani, Sp.An-TI menjadi pemateri utama dengan menyampaikan dua materi inti, yaitu Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penanganan choking, sebagai kompetensi dasar yang wajib dikuasai oleh tenaga kesehatan. Selain itu, peserta juga menerima materi tambahan mengenai kegawatdaruratan pada pasien hamil, orofacial pain, serta beberapa kondisi akut lain yang disampaikan oleh tim FKG UGM. Salah satu peserta menyampaikan pengalamannya.

“Pelatihan ini membantu saya memahami langkah-langkah dasar yang sebelumnya terasa membingungkan, dan sekarang saya merasa lebih siap kalau menghadapi keadaan darurat,” terang dr. Yogi

Usai sesi teori, peserta mengikuti Skills Lab BHD yang dipandu oleh TIM ADEM. Pada sesi praktik ini, mahasiswa berlatih mengenali tanda henti jantung mendadak, melakukan aktivasi sistem respons emergensi, teknik resusitasi jantung paru, serta prosedur dasar pertolongan pertama. Simulasi tersebut dirancang untuk memberikan pengalaman langsung dan aplikatif melalui skenario kegawatdaruratan yang dekat dengan kondisi nyata di lapangan.

Pelatihan ini diselenggarakan berdasarkan tingginya angka kasus henti jantung di masyarakat serta urgensi peningkatan kompetensi pertolongan pertama bagi calon tenaga kesehatan. Pengetahuan dan keterampilan dasar tersebut terbukti dapat meningkatkan peluang keselamatan pasien dalam situasi kritis, sehingga kehadiran pelatihan ini memainkan peran penting dalam menyiapkan mahasiswa menuju praktik profesional.

Pelatihan ini turut memberikan kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera tercermin melalui peningkatan kapasitas peserta dalam penanganan gawat darurat untuk menurunkan risiko kematian akibat kondisi kritis. SDG 4: Pendidikan Berkualitas terwujud melalui pembelajaran berbasis praktik dan simulasi yang mendorong kualitas pendidikan kesehatan secara berkelanjutan. Seluruh rangkaian kegiatan juga menguatkan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi lintas fakultas yang menghadirkan pembelajaran lebih komprehensif. (Kontributor: Gilar P, Irham H, Hendro).