FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menerima kunjungan kerja dari Magister Ilmu Biomedik Universitas Indonesia pada Rabu (28/02) di Gedung Tahir Lantai 2 Sayap Utara Ruang U.25. Agenda kunjungan kerja ini membahas beberapa topik, salah satunya terkait internasionalisasi.
Rombongan delegasi dari Magister Ilmu Biomedik UI disambut oleh Dekan dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D. Beliau menyampaikan bahwa dari sisi keilmuan ada banyak hal yang mewarnai perkembangan ilmu biomedik di Indonesia. Secara khusus terkait Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi) yang mendapat perhatian secara meluas dan berpotensi berkembang ke arah Precision Medicine.
“Tentu saja pertemuan ini bisa menjadi salah satu cara dalam mengembangkan Program Magister Ilmu Biomedik di kedua instansi, baik FK-KMK UGM maupun FK UI. Sehingga ke depannya kita dapat bersinergi,” ujar dr. Hamim
Prof. Dr. Wawaimuli Arozal, M. Biomed., PhD selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Biomedis FK UI menyampaikan ucapan terima kasih atas diterimanya kunjungan ke FK-KMK UGM. Beliau berharap pertemuan dua institusi ini memberikan hasil yang baik untuk kedua institusi. Tak hanya terkait internasionalisasi, namun beberapa topik yang lainnya.
“Kita menjajaki, apakah memungkinkan untuk bersinergi sehingga mungkin ke depannya bisa saling bertukar antara mahasiswa FK-KMK UGM dan mahasiswa FK UI dalam mengambil matakuliah di prodi. Seperti konsepnya kampus merdekat,” terang Prof. Wawaimuli.
Kunjungan Program Studi Magister Ilmu Biomedis FK UI ini memang difokuskan untuk mendapatkan informasi dari Magister Ilmu Biomedik FK-KMK dalam pengembangan pembelajaran daring menggunakan Massice Open Online Course (MOOC). Ketua Program Studi Magister Ilmu Biomedik, dr. Nur Arfian, Ph.D memberikan pemaparan tentang proses pembelajaran di FK-KMK UGM.
Selain membahas internasionalisasi dan pengembangan MOOC, diskusi kedua institusi ini juga terkait Program Fast Track program magister, serta potensi untuk berkolaborasi terkait penelitian antar dosen di kedua institusi.
Studi banding kedua institusi ini membuka kesempatan untuk berkolaborasi dalam penelitian maupun pendidikan. Sehingga menghasilkan mutu pendidikan yang berkualitas dalam meluluskan mahasiswa. Hal ini selaras dengan tujuan Pembangunan Keberlanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3 Pendidikan Berkualitas.
Adanya potensi kolaborasi penelitian antar dosen di kedua institusi ini merupakan salah satu cara dalam mendapatkan mitra dengan jangkauan yang luas. Sinergi dan kolaborasi tentu sesuai dengan poin ke-17 SDGs. Poin tersebut memaparkan adanya Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Sitam/Humas)