FK-KMK UGM Beri Sesi Kuliah Biomedis dan Transgender dalam Kunjungan University of Newcastle

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menerima kunjungan akademis dari School of Biomedical Sciences & Pharmacy, University of Newcastle (UoN), Australia. Mereka adalah Associate Professor Karen Mate, Associate Professor David Newby, beserta 15 mahasiswa. Kunjungan dilaksanakan pada Senin (7/7/2025) di Auditorium Gedung Tahir Utara lantai 1, FK-KMK UGM.

Dalam kunjungan tersebut, FK-KMK UGM memberikan sesi perkuliahan dengan tema “Lecture in Biomedicine & Transgender Medicine”. Sesi perkuliahan itu bertujuan untuk memberikan paparan mengenai isu-isu terkini dalam bidang Biomedicine dan Transgender Medicine, serta membuka ruang dialog akademik antara mahasiswa dan dosen dari kedua institusi.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM, dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah melahirkan Biomedical Genome Science Initiative (BGSi) dunia kedokteran. Tujuan dari BGSi adalah mengembangkan pengobatan yang presisi bagi masyarakat. dr. Hamim menyebut, ada beberapa kelompok genomic science di FK-KMK UGM yang telah mengaplikasikan BGSi di rumah sakit.

Mengenai isu transgender, dr. Hamim melanjutkan, mempelajari Disorders of Sex Development (DSD) sangat penting untuk memberikan edukasi tentang kasus serupa kepada pasien, keluarga, bahkan masyarakat. “Karena efek dari transgender bukan hanya secara personal saja, tetapi juga hingga ke masyarakat,” kata dr. Hamim.

Terdapat dua narasumber dalam sesi perkuliahan, yaitu dr. Dwi Aris Agung Nugrahaningsih, M.Sc., Ph.D. dari Departemen Farmakologi dan Terapi serta Prof. dr. Madarina Julia, MPH, Ph.D, Sp.A(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-KMK UGM. Dalam penjelasannya, dr. Dwi Aris menuturkan bahwa penelitian biomedik di FK-KMK UGM terbagi atas penelitian primer, penelitian sekunder, dan penelitian translational. Pada penelitian primer, terdapat penelitian dasar, penelitian klinis, dan penelitian epidemiologi. dr. Dwi Aris pun menjabarkan berbagai penelitian yang telah ia lakukan bersama tim terkait penelitian primer.

Sementara itu, Prof. Madarina memaparkan tentang DSD dan beberapa kasus DSD yang ia temui pada beberapa pasiennya, termasuk seperti Androgen Insensitivity Syndrome (AIS). Prof. Madarina menyebut, terdapat prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menangani pasien dengan DSD, baik soal psikososial pasien hingga komunikasi dengan keluarga.

“Bayi dengan DSD memerlukan penanganan dari spesialis multidisiplin dan ahli endokrinologi pediatrik yang memiliki pengetahuan mendalam tentang patofisiologi, begitu pula dengan serangkaian pemeriksaan yang dilakukan,” kata Prof. Madarina.

Sesi perkuliahan dari akademisi FK-KMK UGM dalam kunjungan akademis tersebut menjadi bagian dari upaya FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Citra/Humas).