FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan sesi kedua dalam rangkaian Special Event Symposium on Multilateral Financing: Pandemic Preparedness and Response awal Juli 2025. Sesi ini mengupas secara mendalam tentang pengembangan mekanisme pembiayaan multilateral untuk kesiapsiagaan dan respons pandemi di kawasan regional.
Diskusi menghadirkan sejumlah pembicara berpengalaman di bidang pengembangan kebijakan dan sistem pembiayaan kesehatan global, seperti Javier Guzmán (Division Chief, Health, Nutrition and Population, Inter-American Development Bank), Dr. Frederik Kristensen (Managing Director, Regionalized Vaccine Manufacturing Collaborative/RVMC), dan Robert Boothe (Principal Planning and Policy Economist, Strategy, Policy, and Partnerships Department, Asian Development Bank/ADB).
Para pembicara menyoroti pentingnya pembentukan platform pembiayaan regional yang tidak hanya mendukung pengembangan vaksin, tetapi juga memperkuat sistem surveilans kesehatan, distribusi medis, serta pengadaan tanggap darurat selama krisis. Salah satu contoh nyata yang diulas adalah Asia Pacific Vaccine Access Facility (APVAX), inisiatif dari ADB yang menyediakan dana untuk pengadaan cepat vaksin (rapid response procurement) serta investasi jangka panjang dalam infrastruktur dan sumber daya manusia.
Selain itu, turut dibahas pula kebutuhan akan mekanisme pembiayaan khusus untuk situasi darurat (surge financing), yang dapat segera dimobilisasi saat terjadi eskalasi wabah. Para pembicara sepakat bahwa efektivitas mekanisme ini sangat bergantung pada aspek tata kelola yang transparan, akuntabilitas, dan pembangunan kapasitas negara penerima manfaat, baik dalam hal manufaktur vaksin maupun regulasi dan sistem pendukung lainnya.
Sesi ini juga menyinggung pentingnya penggunaan pendekatan pooled procurement atau strategic procurement, yakni pengadaan bersama untuk meningkatkan efisiensi dan ketersediaan vaksin di berbagai negara. Diskusi lebih lanjut tentang pendekatan ini akan dilanjutkan dalam sesi berikutnya.
Upaya penguatan sistem pembiayaan multilateral untuk kesehatan global ini sejalan dengan komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui kolaborasi regional dan dukungan lembaga keuangan multilateral, ketahanan sistem kesehatan dunia di masa depan diharapkan menjadi lebih tangguh dan inklusif. (Kontributor: Shita Dewi).