FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) terlibat dalam konferensi 10th International Conference of The History of Medicine in Southeast Asia (HOMSEA). Acara diselenggarakan selama empat hari, yaitu pada 24-27 Juni 2025, di Gedung Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM. Pada tahun ke-10 ini, HOMSEA mengusung tema “Health and Medicine in The Colonial, Post-Colonial and Global Worlds”. Konferensi ini menjadi sarana untuk mendalami sejarah, etika, dan kebijakan kesehatan di Asia Tenggara, khususnya pada masa kolonial hingga era modern.
Konferensi hari pertama resmi dibuka oleh Prof Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. (Ketua Panitia Penyelenggara HOMSEA 2025), Prof Hans Pols, PHD FAHA FASSA RSN (President HOMSEA), Prof dr Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D, FRSPH (Dekan FK-KMK UGM), dan Prof Dr. Setiadi, S.Sos, M.Si (Dekan FIB UGM). Dalam sambutannya, Prof Yayi menyebutkan bahwa HOMSEA 2025 menjadi wahana “refleksi sejarah serta arah masa depan sistem kesehatan di Asia Tenggara”.
Senada dengan Prof Yayi, Prof Yodi mengatakan, tahun ke-10 HOMSEA juga menjadi refleksi menuju delapan dekade berdirinya FK-KMK UGM. Dekan FK-KMK UGM tersebut mengungkapkan, mempelajari sejarah tak hanya tentang melihat kembali masa lalu, tetapi juga “memahami masa depan dengan lebih jernih dan bijak”.
Berbagai sesi diskusi panel dengan berbagai topik dilaksanakan secara paralel dalam konferensi. Pada hari pertama, topik-topik yang dibahas antara lain mengenai Obat Tradisional di Asia Tenggara, Perawatan Paliatif, Organisasi Pelayanan Kesehatan, hingga Vaksinasi dan Kesehatan Masyarakat.
Sementara itu, pada hari kedua, terdapat beberapa sesi diskusi panel dan book launch, termasuk karya dari Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D (Pusat Kebijakan & Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM) bersama Baha’Uddin S.S., M.Hum dan Dr. Abdul Wahid, M.Phil. yang berjudul Perkembangan Transformasi Kebijakan Kesehatan di Indonesia: Dari Reformasi Hingga Pasca Covid, 1999-2023.
Pada hari ketiga, sesi diskusi panel membahas topik Malaria, Kesehatan Mental, Pengobatan Tradisional dan Modern, Etika dan Kedokteran, hingga Kedokteran dan Kesehatan: Perspektif Internasional dan Global. Hari ketiga ditutup dengan Plenary Symposium. Konferensi pada hari terakhir, Jumat (27/5/2025), dilaksanakan dengan berwisata ke beberapa rumah sakit bersejarah di Yogyakarta dan sekitarnya.
Partisipasi FK-KMK UGM dalam HOMSEA 2025 menjadi upaya FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Citra/Humas).