FK-KMK UGM. Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) menyelenggarakan Talkshow Kesehatan bertema “Upaya Pencegahan dan Penatalaksanaan Thalassemia”. Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM yang juga merupakan tenaga ahli di bidangnya dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan dan penatalaksanaan thalassemia.
Talkshow yang berlangsung pada Selasa, 20 Mei 2025 ini menghadirkan dr. Fauzan Achmad Maliki, SpOG (Departemen Obstetri dan Ginekologi), dr. Bambang Ardianto, M.Sc., Ph.D., SpA(K), dr. RM. Agit Seno Adisetiadi, SpPD-SubspH-Onk, dan dr. Nur Imma Fatimah H., PhD, SpPK. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DIY, sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pengendalian thalassemia di tingkat daerah.
Para narasumber memaparkan pentingnya deteksi dini melalui skrining thalassemia, terutama mengingat Indonesia termasuk dalam wilayah sabuk thalassemia dengan prevalensi pembawa gen mencapai 3–11%. Dengan pendekatan multidisiplin, talkshow ini mengulas penanganan thalassemia mulai dari usia anak, dewasa, hingga penatalaksanaan khusus pada ibu hamil.
Skrining genetik sejak dini dipandang penting sebagai upaya pencegahan terhadap kelahiran anak dengan thalassemia mayor. Pemeriksaan ini dapat dilakukan melalui pengambilan sampel darah, yang kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi bentuk sel darah merah serta mendeteksi keberadaan gen pembawa kelainan.
Di DIY sendiri, angka kejadian thalassemia mayor tercatat sebanyak 4 kasus per 100.000 penduduk. Oleh karena itu, deteksi dan edukasi dini diharapkan mampu menekan angka kasus dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen FK-KMK UGM dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui peningkatan layanan kesehatan preventif, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi lintas sektor antara akademisi, rumah sakit, dan pemerintah daerah.
Dengan sinergi yang kuat dan peningkatan partisipasi masyarakat, diharapkan upaya pengendalian thalassemia di Indonesia dapat lebih terstruktur dan berkelanjutan demi menciptakan generasi yang lebih sehat. (Kontributor: dr. Fauzan Achmad Maliki, Sp.O.G.).