FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Kedokteran (FK-KMK) UGM menyelenggarakan acara Syawalan dan Halal Bihalal Keluarga Besar FK-KMK 1444 H. Kegiatan dibuka dengan pembacaan Kalam Illahi: Surat Al Hujurat ayat 11 – 13 oleh Fikri Zauoki (Mahasiswa PSIK 2022) dan Lintang Putri Aulia (Mahasiswa Gizi Kesehatan 2021).
Selanjutnya, dr. Ardhanu Kusumanto, Sp.OG(K)Onk, dr. Yogik Onky Silvana Wijaya, Ph.D, dan Siti Latifah Muslihatun, S.E. membacakan Ikrar Syawalan sebagai perwakilan Dosen dan Tenaga Kependidikan.
Menurut Dekan FK-KMK UGM, dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, momentum syawalan memiliki berbagai kebaikan, utamanya untuk membuka pintu maaf. “Kami menghaturkan mohon maaf kepada hadirin sekalian, jika ada sesuatu yang selama ini kurang berkenan,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
Selain itu, acara Syawalan dan Halal Bihalal Keluarga Besar FK-KMK ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) no 17, yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, hal ini menjadikan sivitas akademika dapat berwawasan luas dan berpotensi mendapatkan jejaring.
Acara Syawalan dilanjutkan dengan paparan Hikmah Syawalan dengan judul “Memperkuat Ukhuwah, Membangun Masa Depan Umat” oleh Ustadz Abdullah Sunono yang dimoderatori oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D.
Dalam paparannya, Ustadz Abdullah menjelaskan bahwa Idul Fitri memiliki beberapa makna. Pertama, Idul Fitri sebagai momentum untuk kembali ke fitrah dengan saling memaafkan sesama manusia. Makna lain dari Idul Fitri adalah habis. “Maksudnya adalah telah habis bulan Ramadhan, umat muslim telah selesai melaksanakan ibadah puasa,” jelas Ustadz Abdullah.
Ustadz Abdullah juga memberikan penjelasan mengenai sejarah halal bihalal dan tradisi di setiap negara. “Indonesia dan negara melayu lainnya merupakan wilayah yang merayakan Idul Fitri dengan cukup meriah,” tambahnya. (Nirwana/Reporter)